Wanita yang lagi haid, jika telah suci wajib mandi dengan
membersihkan seluruh badannya, berdasarkan sabda Nabi shollallohu ‘alaihi wa
sallam kepada Fathimah binti Abu Hubaisy :-
"
إذا أقبلت الحيضة فدعي الصلاة، وإذا أدبرت فاغتسلي وصلي "
“Bila kamu kedatangan haid maka
tinggalkan shalat, dan bila telah suci mandilah dan kerjakan shalat ( HR. Al Bukhari )-
Kewajiban minimal dalam
mandi yaitu membasuh seluruh anggota badan dengan air sampai bagian kulit yang
ada di bawah rambut. Yang lebih utama, adalah sebagaimana disebutkan dalam
hadits nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam tatkala ditanya oleh Asma
binti syahl tentang mandi haid, beliau bersabda :-
" تأخذ
إحداكن ماءها وسدرها فتطهر فتحسن الطهور، ثم تصب على رأسها فتدلكه دلكا شديدا، حتى
تبلغ شؤون رأسها، ثم تصب عليها الماء، ثم تأخذ فرصة ممسكة - أي
قطعة قماش فيها مسك – فتطهر بها،
فقالت
أسماء : كيف تطهر بها ؟ فقال : سبحان الله، فقالت عائشـة لها :
تتبعين
أثر الدم "
“Hendaklah seseorang di antara kamu
mengambil air dan daun bidara lalu berwudlu dengan sempurna, kemudian
mengguyurkan air ke bagian atas kepala dan menggasok gosokannya dengan kuat
sehingga merata ke seluruh kepalanya, selanjutnya mengguyurkan air pada anggota
badannya, setelah itu, mengambil sehelai kain yang ada pengharumnya untuk
bersuci dengannya. Asma’ bertanya :” bagaimana bersuci dengannya ? Nabi
menjawab : “ Subhanallah”. Maka Aisyah menerangkan dengan berkata :” Ikutilah
bekas-bekas darah”. ( Hadits riwayat Muslim )-
Tidak wajib melepas gelungan rambut, kecuali jika terikat
kuat dan dikawatirkan air tidak sampai ke dasar rambut. Hal ini didasarkan pada
hadits yang tersebut dalam shahih Muslim dari Ummu Salamah Radhiyallahu
‘anha bahwa ia bertanya kepada Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam:-
" إني امرأة أشد
شعر رأسي أفأنقضه لغسل الجنابة ؟ وفي رواية : للحيضة والجنابة ؟ فقال : ( لا إنما
يكفيك أن تحثي على رأسك ثلاث حثيات ثم تفيضين
عليك
الماء فتطهرين ).
“ Aku seorang
wanita yang menggelung rambutku, haruskah aku melepasnya untuk mandi junub ?
menurut riwayat lain : untuk (mandi ) haid dan junub ? Nabi bersabda : “Tidak,
cukup kamu siram kepalamu tiga kali siraman ( dengan tanganmu ) lalu kau
guyurkan air ke seluruh tubuhmu, maka kamupun menjadi suci”.-
Apa bila wanita yang sedang haid mengalami suci di
tengah-tengah waktu shalat, maka ia harus segera mandi agar dapat mendapatkan
shalat pada waktunya. Jika ia sedang dalam perjalanan dan tidak ada air, atau
ada air tapi takut membayakan dirinya jika menggunakan air, atau dalam keadaan
sakit dan berbahaya baginya jika menggunakan air, maka ia boleh bertayammum
sebagai ganti dari mandi sampai hal yang menghalanginya tidak ada lagi,
kemudian mandi.-