Cerita Islami Yang Menyentuh Hati
Keajaiban Dunia
Berdasarkan Al-Quran & Al-Hadist, sangat sering kita dengarkan dalam
kehidupan di masyarakat kita sehari-hari, bahkan kita juga sering membaca
buku-buku tentang cerita islam yang menyentuh hati yang tertulis di sebagian
surat-surat Al-Quran maupun Al-Hadist. Adapun cerita tersebut meliputi:
1. Hewan Berbicara di Akhir Zaman.
2. Pohon Kurma yang Menangis.
3. Untaian Salam Batu Aneh.
4. Pengaduan Seekor Onta.
5. Kesaksian Kambing Panggang.
6. Batu yang Berbicara dan
7. Semut Memberi Komando
Untuk menumbuhkan ke-taatan yang kuat dan kokoh terus-menurus kepada sang Kholik, alangkah baiknya kita baca-baca dulu tulisan
dibawah ini,karena dengan peristiwa-peristiwa yang dahulu, baik itu peristiwa
yang positif maupun yang negatif bisa membuat kita dalam mengambil kaca
perbandingan.
1. Hewan Berbicara di Akhir Zaman
Maha Suci Allah
yang telah membuat segala sesuatunya berbicara sesuai dengan yang Ia kehendaki.
Termasuk dari tanda-tanda kekuasaan-Nya adalah ketika terjadi hari kiamat akan
muncul hewan melata yang akan berbicara kepada manusia sebagaimana yang
tercantum dalam Al-Qur’an, surah An-Naml ayat 82.
Dan apabila
perkataan Telah jatuh atas mereka, kami keluarkan sejenis binatang melata dari
bumi yang akan mengatakan kepada mereka, bahwa Sesungguhnya manusia dahulu
tidak yakin kepada ayat-ayat Kami.
Mufassir Negeri
Syam, Abul Fida’ Ibnu Katsir Ad-Dimasyqiy berkomentar tentang ayat di atas,
“Hewan ini akan keluar diakhir zaman ketika rusaknya manusia, dan mulai
meninggalkan perintah-perintah Allah, dan ketika mereka telah mengganti agama
Allah. Maka Allah mengeluarkan ke hadapan mereka hewan bumi. Konon kabarnya,
dari Makkah, atau yang lainnya sebagaimana akan datang perinciannya. Hewan ini
akan berbicara dengan manusia tentang hal itu”.[Lihat Tafsir Ibnu Katsir
(3/498)]
Hewan aneh yang
berbicara ini akan keluar di akhir zaman sebagai tanda akan datangnya kiamat
dalam waktu yang dekat. Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda, “Sesungguhnya
tak akan tegak hari kiamat, sehingga kalian akan melihat sebelumnya
10 tanda-tanda kiamat: Gempa di Timur, gempa di barat, gempa
di Jazirah Arab, Asap, Dajjal, hewan bumi, Ya’juj & Ma’juj,
terbitnya matahari dari arah barat, dan api yang keluar dari jurang Aden, akan
menggiring manusia”. [HR. Muslim dalam Shohih-nya (2901), Abu Dawud dalam
Sunan-nya (4311), At-Tirmidziy dalam Sunan-nya (2183), dan Ibnu Majah dalam
Sunan-nya (4041)]
2. Pohon Kurma
yang Menangis
Adanya pohon
kurma yang menangis ini terjadi di zaman Rasulullah -Shollallahu ‘alaihi
wasallam- , mengapa sampai pohon ini menangis? Kisahnya, Jabir bin
Abdillah-radhiyallahu ‘anhu- bertutur, “Jabir bin
Abdillah -radhiyallahu ‘anhu- berkata: “Adalah dahulu Rasulullah -Shollallahu
‘alaihi wasallam- berdiri (berkhutbah) di atas sebatang kurma, maka tatkala
diletakkan mimbar baginya, kami mendengar sebuah suara seperti suara unta dari
pohon kurma tersebut hingga Rasulullah -Shollallahu ‘alaihi wasallam- turun
kemudian beliau meletakkan tangannya di atas batang pohon kurma tersebut”
.[HR.Al-Bukhariy dalam Shohih-nya (876)]
Ibnu
Umar-radhiyallahu ‘anhu- berkata, “Dulu Nabi
-Shallallahu ‘alaihi wa sallam- berkhuthbah pada batang kurma. Tatkala beliau
telah membuat mimbar, maka beliau berpindah ke mimbar itu. Batang korma itu pun
merintih. Maka Nabi -Shollallahu ‘alaihi wasallam mendatanginya sambilmengeluskan tangannya pada batang korma itu (untuk menenangkannya)”.
[HR. Al-Bukhoriy dalam Shohih-nya (3390), dan At-Tirmidziy dalam Sunan-nya
(505)]
3. Untaian Salam
Batu Aneh
Mungkin kalau
seekor burung yang pandai mengucapkan salam adalah perkara yang sering kita
jumpai. Tapi bagaimana jika sebuah batu yang mengucapkan salam. Sebagai seorang
hamba Allah yang mengimani Rasul-Nya, tentunya dia akan membenarkan seluruh apa
yang disampaikan oleh Rasul-Nya, seperti pemberitahuan beliau kepada para
sahabatnya bahwa ada sebuah batu di Mekah yang pernah mengucapkan salam kepada
beliau sebagaimana dalam sabdanya,
Dari Jabir bin
Samurah dia berkata, Rasulullah -Shollallahu ‘alaihi wasallam- bersabda,
“Sesungguhnya aku mengetahui sebuah batu di Mekah yang mengucapkan salam
kepadaku sebelum aku diutus, sesungguhnya aku mengetahuinya
sekarang”.[HR.Muslim dalam Shohih-nya (1782)].
4. Pengaduan
Seekor Onta
Manusia adalah
makhluk yang memiliki perasaan. Dari perasaan itu timbullah rasa cinta dan
kasih sayang di antara mereka. Akan tetapi ketahuilah, bukan hanya manusia saja
yang memiliki perasaan, bahkan hewan pun memilikinya. Oleh karena itu sangat
disesalkan jika ada manusia yang tidak memiliki perasaan yang membuat dirinya
lebih rendah daripada hewan. Pernah ada seekor unta yang mengadu kepada
Rasulullah -Shollallahu ‘alaihi wasallam- mengungkapkan perasaannya.
Abdullah bin
Ja’far-radhiyallahu ‘anhu- berkata, “Pada suatu hari Rasulullah -Shallallahu
‘alaihi wasallam- pernah memboncengku dibelakangnya, kemudian beliau
membisikkan tentang sesuatu yang tidak akan kuceritakan kepada seseorang di
antara manusia. Sesuatu yang paling beliau senangi untuk dijadikan pelindung
untuk buang hajatnya adalah gundukan tanah atau kumpulan batang kurma. lalu
beliau masuk kedalam kebun laki-laki Anshar. Tiba tiba ada seekor onta.
Tatkala Nabi
-Shallallahu ‘alaihi wasallam- melihatnya, maka onta itu merintih dan
bercucuran air matanya. Lalu Nabi -Shallallahu ‘alaihi wasallam- mendatanginya
seraya mengusap dari perutnya sampai ke punuknya dan tulang telinganya, maka
tenanglah onta itu. Kemudian beliau bersabda, “Siapakah pemilik onta ini, Onta
ini milik siapa?” Lalu datanglah seorang pemuda Anshar seraya berkata, “Onta
itu milikku, wahai Rasulullah”.
Maka Nabi
-Shallallahu ‘alaihi wasallam- bersabda, “Tidakkah engkau
bertakwa kepada Allah dalam binatang ini, yang telah dijadikan sebagai milikmu
oleh Allah, karena ia (binatang ini) telah mengadu kepadaku bahwa engkau telah
membuatnya letih dan lapar”. [HR. Abu Dawud dalam As-Sunan (1/400), Al-Hakim
dalam Al-Mustadrak (2/99-100), Ahmad dalam Al-Musnad (1/204-205), Abu Ya’la
dalam Al-Musnad (3/8/1), Al-Baihaqiy dalam Ad-Dala’il (6/26), dan Ibnu Asakir
dalam Tarikh Dimasyqa (9/28/1). Lihat Ash-Shahihah (20)]
5. Kesaksian
Kambing Panggang
Kalau binatang
yang masih hidup bisa berbicara adalah perkara yang ajaib, maka tentunya lebih
ajaib lagi kalau ada seekor kambing panggang yang berbicara. Ini memang aneh,
akan tetapi nyata. Kisah kambing panggang yang berbicara ini terdapat dalam
hadits berikut:
Abu
Hurairah-radhiyallahu ‘anhu- berkata, “Rasulullah
-Shollallahu ‘alaihi wasallam- menerima hadiah, dan tak mau makan shodaqoh.
Maka ada seorang wanita Yahudi di Khoibar yang menghadiahkan kepada beliau
kambing panggang yang telah diberi racun. Lalu Rasulullah -Shallallahu ‘alaihi
wa sallam- pun memakan sebagian kambing itu, dan kaum (sahabat) juga makan.
Maka Nabi
-Shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda, “Angkatlah tangan kalian, karena
kambing panggang ini mengabarkan kepadaku bahwa dia beracun”. Lalu meninggallah
Bisyr bin Al-Baro’ bin MA’rur Al-Anshoriy. Maka Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa
sallam- mengirim (utusan membawa surat), “Apa yang mendorongmu untuk melakukan
hal itu?” Wanita itu menjawab, “Jika engkau adalah seorang nabi, maka apa yang
aku telah lakukan tak akan membahayakan dirimu. Jika engkau adalah seorang
raja, maka aku telah melepaskan manusia darimu”.
Kemudian
Rasulullah -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- memerintahkan untuk membunuh wanita
itu, maka ia pun dibunuh. Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda ketika
beliau sakit yang menyebabkan kematian beliau,”Senantiasa aku merasakan sakit
akibat makanan yang telah aku makan ketika di Khoibar. Inilah saatnya urat nadi
leherku terputus”. [HR. Abu Dawud dalam Sunan-nya (4512). Di-shohih-kan
Al-Albaniy dalam Shohih Sunan Abi Dawud (hal.813), dengan tahqiq Masyhur Hasan
Salman]
6. Batu yang
Berbicara
Setelah kita
mengetahui adanya batu yang mengucapkan salam, maka keajaiban selanjutnya adalah
adanya batu yang berbicara di akhir zaman.
Jika kita
pikirkan, maka terasa aneh, tapi demikianlah seorang muslim harus mengimani
seluruh berita yang disampaikan oleh Rasulullah -Shollallahu ‘alaihi wasallam-,
baik yang masuk akal, atau tidak. Karena Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam-
tidaklah pernah berbicara sesuai hawa nafsunya, bahkan beliau berbicara sesuai
tuntunan wahyu dari Allah Yang Mengetahui segala perkara ghaib.
Rasulullah
-Shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda, “Kalian akan
memerangi orang-orang Yahudi sehingga seorang diantara mereka bersembunyi di
balik batu. Maka batu itu berkata, “Wahai hamba Allah, Inilah si Yahudi di
belakangku, maka bunuhlah ia”. [HR. Al-Bukhoriy dalam Shohih-nya (2767), dan
Muslim dalam Shohih-nya (2922)]
Al-Hafizh Ibnu
Hajar-rahimahullah- berkata, “Dalam hadits ini terdapat tanda-tanda dekatnya
hari kiamat, berupa berbicaranya benda-benda mati, pohon, dan batu. Lahiriahnya
hadits ini (menunjukkan) bahwa benda-benda itu berbicara secara hakikat”.[Lihat
Fathul Bari (6/610)]
7. Semut Memberi
Komando
Mungkin kita
pernah mendengar cerita nyata tentang hewan-hewan yang berbicara dengan hewan
yang lain. Semua itu hanyalah cerita fiktif belaka alias omong kosong. Tapi
ketahuilah wahai para pembaca, sesungguhnya adanya hewan yang berbicara kepada
hewan yang lain, bahkan memberi komando, layaknya seorang komandan pasukan yang
memberikan perintah. Hewan yang memberi komando tersebut adalah semut. Kisah
ini sebagaimana yang dijelaskan oleh Al-Qur’an,
“Dan Sulaiman
Telah mewarisi Daud, dan dia berkata: “Hai manusia, kami Telah diberi
pengertian tentang suara burung dan kami diberi segala sesuatu. Sesungguhnya
(semua) Ini benar-benar suatu kurnia yang nyata”.Dan dihimpunkan untuk Sulaiman
tentaranya dari jin, manusia dan burung lalu mereka itu diatur dengan tertib
(dalam barisan).
Hingga apabila
mereka sampai di lembah semut, berkatalah seekor semut: Hai semut-semut,
masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan
tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari.Maka dia (Sulaiman) tersenyum
dengan tertawa Karena (mendengar) perkataan semut itu. dan dia berdoa: “Ya
Tuhanku berilah Aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat mu yang Telah Engkau
anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan
amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah Aku dengan rahmat-Mu ke dalam
golongan hamba-hamba-Mu yang saleh”. (QS.An-Naml: 16-19).
maa najjah fi kulli u murika .........................