Leeuwenhoek punya kesabaran yang amat
sangat dan pengamat yang tekun, punya penglihatan tajam serta rasa ingin tahu
yang tak terhingga. Dengan lensa yang teramat kecil itu dia meneliti berbagai
macam
benda.
Mulai rambut hingga sperma
anjing, dari titik hujan hingga serangga kecil. Juga serat, bagian kulit dan
macam- macam benda lainnya. Dia membuat catatan yang teliti dan membuat gambar
sketsa terperinci dari tiap apa saja yang diamatinya.
Terhitung tahun 1673 dan
seterusnya, Leeuwenhoek senantiasa menjalin hubungan dengan "The Royal
Society of England" suatu lembaga ilmiah terkemuka pada jaman itu.
Meskipun dia tak punya latar belakang pendidikan tinggi (cuma sekolah dasar dan
cuma tahu satu bahasa, bahasa Belanda), dia terpilih jadi anggota lembaga
ilmiah itu pada tahun 1680.
Dia juga jadi anggota Akademi Ilmu Pengetahuan di
Paris. Leeuwenhoek dua kali kawin, punya enam anak tetapi tanpa cucu.
Kesehatannya baik, masih dapat bekerja keras di akhir-akhir hayatnya. Banyak tokoh
kenamaan mengunjunginya, termasuk Czar Rusia, Peter Yang Agung, dan Ratu
Inggris. Dia menghembuskan nafas penghabisan tahun 1723 juga di Delft pada umur
90 tahun.
Penemu kuman Antony van Leeuwenhoek lahir di Delft, Negeri Belanda.
Dia berasal dari famili kalangan tengah dan hampir sepanjang hidupnya jadi
pegawai kotapraja dalam posisi yang tidak begitu penting. Penemuan Leeuwenhoek
yang besar tak lain akibat hobinya memicing-micingkan mata lewat kaca
mikroskop.
Pada saat itu, tentu saja, orang tidak bisa begitu saja lari ke toko
dan beli mikroskop, karena itu Leeuwenhoek membikinnya sendiri. Dia samasekali
bukan penggosok lensa profesional dan belum pernah dapat didikan khusus di
bidang itu.
Meski begitu, keahlian yang dikembangkan amat luar biasa, jauh
melampaui kebiasaan para profesional pada saat itu. Kendati perangkat mikroskop
sudah ditemukan orang sebelum Leeuwenhoek lahir, dia tidak menggunakannya.
Sebaliknya, dengan cermat dan tepat dia menggosok lensa berukuran kecil.
Leeuwenhoek mampu menghasilkan mikroskop yang punya daya kekuatan pengamatan
yang jauh lebih baik dari mikroskop yang sudah ada. Salah satu dari lensa yang
masih ada punya kapasitas membesarkan sekitar 270 kali, bahkan ada pertanda dia
berhasil membuat lebih sempurna dari itu. Leeuwenhoek melakukan banyak penemuan
penting.
Dialah orang pertama yang menjabarkan spermatozoa (1677), dan
merupakan salah seorang yang mula-mula menjabarkan darah merah dan darah putih.
Dia menentang teori tentang generasi spontan bentuk sederhana dari kehidupan
dan memaparkan banyak bukti-bukti yang berlawanan dengan itu.
Dia mampu
menunjukkan, misalnya, bahwa hewan kecil pemakan darah tak bersayap berkembang
biak dalam cara serupa dengan insekta bersayap. Penemuan terbesarnya muncul
tahun 1674 tatkala ia membuat penelitian pertama kali terhadap kuman. Ini
merupakan salah satu penemuan besar tentang cairan sperma yang mengakibatkan
penyuburan dalam sejarah manusia.
Di dalam titik air kecil itu Leeuwenhock
menemukan suatu dunia yang sama sekali baru, sepenuhnya dunia tak terduga,
penuh dengan kehidupan. Meski belum disadarinya, dunia baru ini punya arti amat
penting kepada umat manusia. Sesungguhnya, "benda amat kecil
mikroskopis" itu yang diamatinya sering merupakan faktor kekuatan penting
baik untuk kehidupan maupun kematian manusia.
Sekali sudah ditelitinya,
Leeuwenhoek sanggup menemukan kuman di pelbagai tempat yang berbeda-beda: di
sumur dan di kubangan, di titik air hujan, di mulut dan usus menuju anus
manusia. Dia melukiskan pelbagai bentuk bakteri, juga protozoa dan menghitung
ukurannya.
Penggunaan penemuan besar Leeuwenhoek belum terlaksana sampai
datangnya Pasteur hampir dua abad kemudian. Fakta menunjukkan, seluruh obyek
masalah mikrobiologi praktis tak ada kegiatan hingga abad ke-19 tatkala
mikroskop yang disempurnakan dikembangkan.
Orang mungkin mempertanyakan
andaikata Leeuwenhock tak pernah lahir ke dunia dan penemuan-penemuannya tak
terjadi hingga abad ke- 19, mungkin saja hanya membuat sedikit perbedaan
terhadap kemajuan ilmu pengetahuan. Tetapi, tak ada bantahan bahwa
Leeuwenhoek-lah yang menemukan kuman, dan melalui dia dunia ilmu pengetahuan
menjadi sadar terhadap kehadirannya.
Leeuwenhoek seringkali dianggap sebagai
orang yang karena nasib baik kebetulan tergelincir pada penemuan ilmiah penting.
Ini samasekali jauh dari kebenaran. Penemuan mikro-organisme-nya merupakan
akibat normal dari pembikinan mikroskop yang cermat dengan kualitas yang tak
ada bandingannya dengan yang sudah ada masa itu, dan kesabaran serta
ketepatannya selaku peneliti.
Dengan kata lain, penemuannya adalah hasil dari
gabungan antara ketrampilan dan kerja keras, berlawanan dan tak ada
sangkut-pautnya dengan sekedar nasib keberuntungan. Penemuan kuman ini
merupakan suatu penemuan penting ilmiah yang langka yang dilakukan oleh perseorangan.
Leeuwenhoek betul-betul kerja sendirian. Penemuan protozoa dan bakterinya tak
dapat bantuan siapa pun-tidak demikian halnya pada sebagian terbesar kemajuan
di bidang biologi serta bukannya merupakan pertumbuhan wajar dari pengetahuan
biologi sebelumnya. Faktor inilah, bersamaan dengan arti penting penggunaan
penemuannya, yang membuatnya dapat tempat tinggi dalam urutan daftar buku ini.