PABLO PICASSO 1881-1973
Mungkin dalam benak
kita timbul bermacam-macam pertanyaan yang umum, apa tujuan dan maksud seni yang sesungguhnya itu ? untuk apa seni
tersebut ? Apakah tampa seni seseorang itu tidak bisa menjalankan kehidupannya
sehari-hari di dalam masyarakat ini ?. namun perlu di ketahui semenjak di
ketemukan fotografi, permasalahannya menjadi amat sangat jelas dan lebih urgen.
Kenyataannya, tujuan pelukis dalam melukis bukan sekedar menjiplak pemandangan
alam. Sehebat-hebatnya seorang pelukis seperti apa pun tidak bakalan bisa
menandingi potret, baik bagusnya maupun murahnya. Karena itu, lebih dari seabad
serentetan percobaan sudah dirintis orang untuk menegaskan fungsi dan daya
jangkau sesuatu lukisan.
Dalam gerakan ini, orang yang paling berani, paling
inovatif, yang melepaskan diri jauh-jauh dari semata-mata seni yang biasa-biasa
itu, dan yang dengan sendirinya paling berpengaruh, adalah Pablo Picasso.
Gaya seni Picasso
dikagumi karena imaginasinya, vitalitasnya dan kepekaannya terhadap dunia luar.
Picasso merupakan tokoh sentral dalam perkembangan "Kubisme," dan dia
juga ternama karena kebrilianan otak serta kemampuan tekniknya. Umumnya dia
diakui selaku tokoh utama dalam seni modern dan salah seorang yang paling suka
kepada hal-hal baru dari semua seniman di sepanjang jaman.
Picasso punya
kemampuan sempuma dalam hal lukisan gambar realistis. bila dia merasa perlu
seperti itu; tetapi, lebih kerap lagi dia memilih mengacak-acak serta
mengubah-ubah wajah sesuatu obyek. Pernah suatu waktu dia berkata. "Bila
kumau melukis cangkir, akan kutunjukkan padamu bahwa bentuknya bundar; tetapi
itu sesuatu irama umum dan konstruksi lukisan memaksa aku menunjukkan bawa yang
namanya bundar itu sebagai suatu yang persegi."
Pablo Ruiz Y Picasso
dilahirkan tahun 1881 di kota Malaga, Spanyol. Ayahnya seniman dan guru
kesenian. Bakat Pablo muncul dalam usia muda sekali dan dia sudah jadi pelukis
jempolan pada umur belasan tahun. Tahun 1904 dia menetap di Paris dan untuk
selanjutnya tinggal di Perancis.
Lukisan Picasso
"Gadis di Depan Cermin" merevolusionerkan perspektip penanngan seni
modern. (Ukuran 64 x 51 1/4 cat minyak; koleksi Museum Seni, New York, hadiah
Ny. Simon Guggenheim.
Picasso betul-betul
seorang seniman yang teramat produktif. Selama kehidupannya selaku seniman yang
luar biasa panjang itu sekitar masa waktu tiga perempat abad dia sudah
mencipta lebih dari 20.000 hasil seni yang terpisah-pisah satu sama lain,
rata-rata lebih dari 5 karya dalam seminggu yang berlangsung selama 75 tahun!
Sebagian terbesar dari waktu itu, karyanya selalu berdiri paling depan dalam
hal harga tinggi, karena itu Picasso menjadi orang yang amat kaya raya. Dia
meninggal dunia di kota Mougins, Perancis, tahun 1973.
Pokoknya, Picasso
tak syak lagi seorang seniman serba bisa yang jarang tolok bandingnya. Kendati
sebutan utamanya seorang pelukis, dia juga banyak melakukan karya pahat.
Tambahan lagi, dia perancang panggung ballet; dia bergumul dengan seni bikin
pot, meninggalkan sejumlah besar karya lithografi, lukisan melalui garis-garis
dengan menggunakan pensil atau kapur tulis dari banyak cabang seni lainnya.
Tetapi seperti
sementara seniman-seniman, Picasso juga tertarik dengan sungguh-sungguh pada
masalah politik. Nyatanya, lukisan masyhurnya "Guernica" (1937),
diilhami oleh kejadian-kejadian dalam perang saudara Spanyol. Beberapa hasil
karya lainnya pun punya arti penting politis.
Banyak
seniman-seniman masyhur ditandai oleh satu macam gaya dasar. Tidaklah demikian
Picasso. Dia menampilkan ruang luas dari pelbagai gaya yang mencengangkan.
Kritikus-kritikus seni memberi julukan seperti "periode biru,"
"periode merah muda," "periode neo-klasik" dan sebagainya.
Dia merupakan salah satu dari cikal bakal "Kubisme," Dia kadang ikut
serta, kadang menentang perkembangan-perkembangan baru dalam dunia
lukis-melukis modern. Mungkin tak ada pelukis dalam sejarah yang sanggup
melakukan karya dengan kualitas begitu tinggi dengan lewat begitu banyak gaya
dan cara.
Tidak semua aliran
seni punya pengaruh berjangka panjang. Meskipun Picasso disanjung-sanjung di
abad ke-20, layak dipertanyakan apakah di abad-abad depan kelak penyanjungan
itu masih bisa terjadi, ataukah pengaruhnya akan segera musnah dalam waktu tak
lama lagi. Sudah jelas, tak ada jaminan yang meyakinkan untuk menjawab pertanyaan
macam itu.
Tetapi, kata sepakat dari para kritikus seni kontemporer mengatakan
bahwa pengaruh Picasso akan tetap punya bobot penting di masa-masa mendatang.
Walaupun jelas, kita tidak bisa memastikan kelanjutan dari bobot penting Pablo
Picasso seperti bisa kita lakukan terhadap senirnanseniman yang sudah teruji
oleh sang waktu.