Telah dijelaskan di dalam hadits
yang shahih bahwa Nabi Shallallahu 'Alaihi 
 Wa 
Adalah Rasulullah
Shallallahu 'Alaihi  Wa 
Dalam hadits di atas dijelaskan
bahwa Rasulullah Shallallahu 'Alaihi 
 Wa Alaihi  Wa 
“Apabila salah seorang di
antara kalian minum maka janganlah ia bernafas di dalam gelas, akan tetapi
hendaklah ia menjauhkan tempat minumnya dari mulutnya.” (HR. Ibnu Majah, shahih
dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu)
Dari Abu Qatadah
radhiallahu 'anhu bahwasanya Nabi Shallallahu 'Alaihi  Wa 
Adab yang beliau Shallallahu 'Alaihi  Wa 
Selain dampak negatif yang telah
dijelaskan tadi, minum dengan sekali teguk dapat menutup tempat jalan air
karena banyaknya air yang melewatinya, sehingga menyebabkan tercekiknya
tenggorokan. Maka apabila minum dengan beberapa kali teguk dampak negatif tersebut
--Insya Allah-- tidak terjadi.
Perlu diketahui tatkala seseorang
sedang minum, maka seketika itu pula naik/menguap uap panas yang ada di dalam
lambung dan hatinya karena masuknya air yang dingin ke dalamnya. Apabila minum
hanya dengan sekali teguk hingga selesai terjadilah benturan air yang diminum
yang turun ke lambung dengan uap panas yang naik yang berasal dari dalam
tubuhnya sehingga keduanya saling dorong yang dapat mengakibatkan tercekiknya
tenggorokan.
Sungguh telah dilakukan percobaan
ilmiyah bahwa masuknya air dalam jumlah yang banyak tanpa dilakukan dengan
bertahap ke dalam limpa/hati dapat menyakitkan dan melemahkan suhu panasnya.
Yang demikian dikarenakan terjadinya benturan uap panas di dalam tubuh dengan
banyaknya air dingin yang memasukinya.
Selain menjelaskan adab ketika
minum, hadits di atas juga menganjurkan untuk hidup bersih, karena ludah,
ingus, atau bau yang tidak enak terkadang keluar ketika bernafas, maka dilarang
bernafas di dalam gelas ketika minum, terlebih lagi meniup air yang ada di
dalam gelas.
Termasuk adab yang paling penting
ialah mengucapkan bismillah pada awalnya dan alhamdulillah pada
akhirnya sebagaimana yang dijelaskan di dalam hadits-hadits yang dishahihkan
oleh Asy Syaikh Salim bin ‘Ied Al Hilali di dalam kitab Bahjatun Nadlirin
Syarah Riyadlus Shalihin.
Sebaik-baik tuntunan adalah tuntunan
Nabi Shallallahu 'Alaihi 
 Wa 
Wallahu A’lam.

 
 
 
 
 
 
 
