Bentuk Ideal
Akhlak Islam
Bentuk Ideal Akhlak Islam |
Allah
berfirman: Artinya: Sesungguhnya Allah memerintahkan keadilan, ihsan,
menolong kaum kerabat dan melarang kebajikan,kemungkaran dan kejahaatan. Allah
mengajarimu supaya kamu dapat mengambil pelajaran.(QS An-Nahl:90)
Yang dimaksud
dengan keadilan adalah meninggalkan penganiayaan (dzalim). Ihsan adalah segala
akhlak yang mulia, disunnahkandan kalau dikerjakan jiwa akan tentram dan qembira.Menolong
kaum kerabat adalah membantu orang lain dengan memberinya hak berupa moril
maupun materiil yang telah diberikan Allah kepadanya. Begitu juga halnyamenolong
terhadap orang diluar kaum kerabat sebab semua berasal dari seorang bapak, Adam
AS.
Adapun yang
dilarang Allah dalam ayat ini adalahkekejian, kemungkaran dan kejahaan. Yang
termasuk dalam hal-hal termasuk dalam hal-hal tersebut adalah perkataan dan
perbuatan yang keji,maksiat,takabur,dengki, hasad, aqresif terhadap diri
sendiri, harta dan kehormatan orang lain.
Dilain pihak
Allah SWT juga berfirman: Artinya: “sesungguhnya engkau berada dalam akhlak
yang mulia.”(Al-Qalam:4)
Ayat ini
menerangkan bahwa akhlak merupakan sifat Nabi Muhammad yang paling mulia dan
pujian tertinggi yang dapaat diberikan kepadanya, Akhlak Nabi adalah
pelaksanaan praktis dari bentuk kesempurnaan akhlak terpuji yang tersebut dalam
Al-Qur’an. Mengenai akhlak Nabi, Ummul Mukmim Aisyah r.a : Akhlaknya (Nabi
Muhammmad) adalah Al-Qur’an . “Seorang Alim bernama Ibnu Abdu Rabbih menyusun
akhlak nabi Muhammad s.a.w dalam tiga yaitu terimalah maaf, perintahlah makhruf
dan berpalinglah dari orang jahil.”
Ajaran-ajaran
dan tek agama islam menjelaskan bahwa agama-agama dan risalah-risalah samawiyah
bertugas memeperbaiki akhlak, menyempurnakan dan membimbing manusia menuju ke
jalan yang terbaik sehingga dapat mencapai kebahagian dunia dan akhirat. Islam
dalam hal ini memunculkan sebagai penyempurna semua ajaran sebelumnya. Dalam
hal ini Rasulullah s.a.w bersabdah: Artinya; “Aku hanya diutus untuk
menyempurnakan akhlak.”
Kata rangkai”
innama” (hanya) dalam ilmu balaghah di anggab sebagai kata rangkaian pembatas.
Kemudian kata ”liutammima” (untuk menyempurnakan) ajaran sebelumnya menunjukkan
bahwa beliau datang untuk menyempurnakan ajaran sebelumnya. Dengan demikian
figur sentar paling idial bagi individu adalah Nabi Muhammmad s.a.w.
Penting akhlak
tidak terbatas pada individu saja, tetapi juga penting untuk masyarakat dan
kemanusiaan. Atau dengan kata lain, akhlak itu penting bagi seorangan dan
masyarakat sekali gus sebagai individu tidak sempurna kemanusiaannya tampa
akhlak dan masyarakat tidak akan menjadi baik jika individu itu yang
menolongnya jauh dari akhlak terpuji.
Tidak ada suatu
umat, negara, rakyat, masyarakat yang menyeleweng dari prinsip-prinsip akhlak terpuji
atau mengarah kesifat berfoya-foya, pemubaziran, kerusakan, keruntuhan,
ditaktor dan aniaya kecuali ia di hancurkan oleh Allah. Oleh sebab itu bahaya
keruntuhan akhlak bagi umat dan masyarakat jauh lebih besar dari pada yang
dapat dihitung, dirasa dan diraba.
Itulah sebabnya
mengapa tadi dikatakan bahwa lingkungan ekstren dari individu sangat mungkin
mempengaruhi baik akhlak seseorang. Hal ini yang mendukung anggapan ini bahwa
tingkah laku belum merupakan akhlak sebelum ia menjadi watak atau kebiasaan.
Watak atau kebiasaan, biarpun ia sudah sampai-sampai pada tingkatan statis
masih tetap dapat berubah, bertukar, berkembang dan berpindah dari suatu
keadaan kepada keadaan yang lain melalui kependidikan, bimbingan latihan, dan
pengaruh dari luar lainnya.
Bagai mana pun
juga, pendidikan akhlak adalah tanggung jawab sosial karena ia memiliki dua
dimensi; deminsi individu, pendidikan akhlak yang sesuai adalah penanaman sikap
meneladani akhlak Rosulullah s.a.w. pada daratan masyarakat sosial, ajaran
islam berupa keadilan dan menjauhi kedzaliman adalah sesuatu hal yang harus di
kempanyekan ditengah-tengah kemajemukan sosial.
Dalam konteks
indonesia, dekadensi moral masih sangat mungkin untuk diperbaiki. Upaya yang di
lakukan kearah itu adalah memanfaatkan dunia pendidikan untuk merenovasi paket
pendidikan akhlak. Sebagai muslim kita berusaha agar akhlak islam menjiwai
akhlak berbangsa kita.
Tentunya ini
bukan satu-satunya cara, masih banyak ramuan lain yang perlu dikaji dan digali
demi mencapai kemaslahatan bersama. Wallahu a’lam bisshawab.