Rela Atas Keputusan Allah
|
Rela Atas Keputusan Allah |
Dikisahkan
bahwa Nabi Musa ‘alaihissalam pernah berdoa, “Ya Tuhanku! Tunjukkanlah
salah seorang wali-Mu kepadaku.” Tiba-tiba ada suara berseru, “Wahai Musa!
Naiklah ke gunung itu, dan turunlah kelembah. Niscaya kau akan melihat apa yang
kau inginkan.” Kemudian ia melakukannya, dan melihat padang rumput yang luas
serta sebuah rumah. Lalu ia masuk kedalam rumah tersebut dan tiba-tiba di sana
ada manusia yang menderita penyakit kusta. Dia seperti potongan dagiang yang
terbuang.
Nabi
Musa alaihissalam berkata, “Assalamu’alaika ya waliyallah.”
Ia
menjawab “wa ‘alaikassalam ya kalimullah.”
“Dari
mana kau bisa mengenaliku?“ Tanya Nabi Musa alaihissalam
“Sesungguhnya
aku adalah seorang laki-laki yang tidak pernah dikunjungi oleh siapapun dalam
kondisi seperti ini. Selama beberapa malam aku minta kepada Allah SWT agar
dipertemukan denganmu, dan Dia mengabulkan permintaanku.”
Jawabnya
“Lalu
siapakah yang melayanimu serta dari manakah makanan dan minuman?” Tanyanya
lagi.
Ia
menjawab, “Aku mempunyai anak laki-laki yang setiap hari pergi ke lembah ini
dan memetikkan untukku. Maka aku memakannya sambil berbuka puasa.”
Kemudian
ia diberi tahu dan langsung menuju ke sana. Lalu ia bertemu dengan seorang
pemuda yang tampan bagaikan bulan. Maka ia sangat kagum terhadapnya dan
berkata, “Allah SWT memberkatimu sebagai seorang yang paling tampan.
“pada
saat seperti itu, tiba-tiba datang seekor binatang buas menerkam pemuda
tersebut. Nabi Musa alaihissalam sangat marah dan berkata, “wahai
Tuhanku! Salah seorang wali-Mu terlempar dalam kondisi seperti ini, dan tidak
ada lagi orang yang melayaninya.” Lalu Allah SWT mewahyukan kepada orang tuanya
dan lihatlah kebesaran serta kerelaan, Maka ia pun kembali kesana dan
memberitahu peristiwa tentang anaknya.
Oarang tua itu tersenyum gembira dan
bahagia, lalu memandang kelangit dan berkata, “Wahai Tuhanku! Kau telah memberi
rizki dengan kehadiran seorang anak. Dan aku menduga jika anakku itu akan hidup
setelahku. Oleh karena Engkau memanjangkan usiaku darinya, maka cabutlah
nyawaku dalam sujud.”
Lalu ia bersujud dan Nabi Musa alaihissalam menggerak-gerakkan
dia yang ternyata telah meninggal. Kemudian ia berkata, “Wahai tuhanku! Wali Mu
terlempar ditempat ini, dan anaknya terlempar di lembah.” Lalu Jibril turun
untuk memandikan dan menyemayamkan mereka berdua kemudian Nabi Musa alaihissalam
pun pulang.