Kewajiban
Menjaga Diri Dan Keluarga
Kewajiban Menjaga Diri Dan Keluarga |
Sebuah
keluarga yang harmonis dan bahagia, merupakan impian setiap seseorang dalam
berkeluarga, siapa yang tidak menginginkan kekeluargaannya bahagia terhindar
dari pertikaian-pertikaian yang sering merugikan dalam keluarga tersebut, namun
yang paling dai garis bawahi bahwa sebuah keluarga harus bisa menjaga dari
hal-hal yang tidak di sukai Allah ta’ala, karna Allah sudah berfirman dalam
al-qur’an, bahakan memberikan peringatan untuk keluarga tersebut, supaya
menjaga diri mereka dari api neraka.
Tersebut
dalam firman Alloh Surat Al Tamrim ayat 6:
"YAA
AYYUHAL LADZI AAMANUU QUUU ANFUSAKUM WA AHLIIKUM NAAROON"
Artinya:
Hai orang_orang yg beriman,peliharalah dirimu keluargamu dari api neraka.
Dalam
menafsirkan ayat tersebut,Ibnu Abas Ra mengatakan,"Berikanlah pengertian
kepada mereka dan didiklah mereka " yakni tentang syariah Islam dan akhlak
- akhlak yg baik.
Tersebut
dalam riwayat dijelaskan:
"INNA
ASYADDANNAASI 'ADZAABAYYAU MAL QIYAA MATI MAN JAHHALA AHLAHU"
Artinya
: Sesungguhnya di antara manusia yang paling keras menerima siksaan kelak di
hari kiamat adalah orang yang memperbodoh keluarganya, (yang sengaja membentuk
keluarganya menjadi bodoh). -(al-hadits)-
Diriwayatkan
dari Abdullah bin Umar Ra dari Nabi Saw, bahwa beliau bersabda yang artinya:
"Setiap kamu sekalian adalah penggembala dan kelak akan ditanya tentang
penggembalaannya. Imam adalah penggembala dan kelak dimintai tanggung jawab
atas penggembalaan (kepemimpinan)nya. Suami adalah pemimpin keluarganya dan
kelak dimintai pertanggung jawaban tentang kepemimpinan “(rumah tangganya)”.
Isteri adalah pengatur di rumah suaminya, kelak akan diminta pertanggungjawaban
tentang pengaturannya (di rumah suaminya). Pembantu adalah pelaksana dalam
menjalankan pertanggungjawaban tentang pelaksanaannya. Anak lelaki adalah
penjaga harta kekayaan orangtuanya dan kelak akan diminta pertanggungjawaban
tentang penjagaannya. Jadi kalian semua adalah
penggembala dan kelak kalian akan diminta pertanggungjawaban atas
penggembalaannya. “(riwayat Ahmad, Bukhari, Muslim dan Abu Dawud)”.
Rasulullah
Saw bersabda yang artinya:"Takutlah kepada Allah, takutlah kepada Allah
dalam urusan wanita, karena mereka adalah merupakan amanat bagimu. Barangsiapa
tidak menyuruh isterinya menunaikan shalat dan tidak mengajarinya, berarti
telah berkhianat kepada Allah dan Rasul-Nya. “(al-hadits)”.
Di
antara akhir kata-kata yang dipesankan oleh Rasulullah Saw yang diulang tiga
kali hingga lisannya terasa sulit berkata dan sangat berat, adalah:
"Peliharalah shalat, peliharalah shalat “(mu)” dan apa saja yang ada pada
kekuasaanmu. Janganlah kamu membebani mereka dengan perkara yang mereka tidak
mampu menanggungnya. Takutlah kepada allah, takutlah kepada Allah dalam urusan
isteri-isterimu, sesungguhnya mereka adalah tawanan yang ada dalam kekuasaanmu.
Kamu
mengambil mereka dengan amanat Allah, dan kamu mengambil kehalalan farji mereka
dengan firman-firman Allah. “(al-hadits)”.
Firman
Allah dalam surat Thaaha ayat 132: "WA MUR AHLAKA BISHOLATI" yang
artinya: "dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat.
Diriwayatkan
dari Nabi Saw bahwa beliau bersabda, yang artinya: "tidak ada dosa yang
lebih besar yang kelak di hari kiamat dibawa seseorang menghadap kepada Allah,
daripada orang yang membuat keluarganya menjadi bodoh."
Rasulullah
Saw bersabda, yang artinya: "Pertama kalli perkara yang
dipertanggungjawabkan kepada seseorang di hari kiamat adalah keluarganya “(yakni
isteri)” dan anak-anaknya. Mereka berkata, wahai Tuhan kami, ambillah hak-hak
kami “(tanggung jawab)” kami dari orang ini, karena sesungguhnya dia tidak
mengajarkan kepada kami tentang urusan agama kami. Ia memberi makan kepada kami
berupa makanan dari hasil yang haram, dan kami tidak mengetahui. Maka orang itu
dihantam “(disiksa)” lantaran mencari barang yang haram, sehingga terkelupas
dagingnya, kemudian dibawa ke neraka. “(al-hadits)”.