Allah Selalu
Hadir
Allah berfirman:
“Kami (Allah) lebih dekat kepada manusia dari pada urat lehernya sendiri.” (QS.
Qaaf:16). Di lain ayat Allah juga berfirman: “Dan ketahuilah bahwa
sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dan hatinya dan sesungguhnya
kepada-Nyalah kamu akan dikumpulkan.” (QS. Al-Anfal 24).
Pengertian takwa
yang sering didengar adalah kesadaran dalam hidup bahwa Allah selalu hadir
dalam kehidupan makhluk-makluknya. Dimanapun
dan kapanpun makhluk-makluknya berada, sebagai makhluk ciptaan-Nya harus
selalu sadar bahwa Allah Maha Mengetahui apa yang telah makhluk-makluknya
kerjakan. Untuk itulah makhluk tersebut harus mengetahui dan memahami bahwa
Allah tidak pernah mengenal ruang dan waktu. Kalu seandainya makhluk-makluk
itu, mencermati dan menghayati ayat diatas tersebut, yang mengungkapkan atas dekat-Nya makhluk-makluk dengan sang Khaliq.
Allah berada diantara dan di dalam hati makhluk-makluknya. Tidak bisa
dipungkiri lagi makhluk-makluknya tidak akan bisa lari dari Allah.
Nah, kesadaran
itulah yang akan membuat orang bertakwa kepada Allah. Karena esensinya, takwa
itu adalah harus selalu menghadirkan Allah dalam seluruh sendi kehidupan siapa
pun. Selalu berbuat hanya untuk mencari keridhoan Allah yang telah menciptakan
dan memelihara serta melindung makhluk-makluknya. Selalu meyakini bahwa Allah
selalu berada dimanapun dan kapanpun. Maka tidak akan pernah terdetik dalam
hati sanubari makhluk-makluknya rasa takut kepada siapapun kecuali kepada
Allah. Dengan kesadaran itulah bahwa makhluk-makluknya tidak pernah merasa
kesendirian. Selalu mempunyai tempat bersandar. “Cukuplah Allah bagi kita
dan Dia adalah sebaik-baik tempat bersandar.” (QS. Ali Imran 173)
Oleh karena itu
orang yang bertakwa akan menjadi berani dalam mengarungi hidup di dunia ini.
Berbekal takwa itulah ia akan mempunyai sikap tawakkal hanya kepada Allah
semata. Dengan keduanya makhluk-makluknya akan berani untuk menghadapi
persaingan hidup yang semakin keras tanpa melepaskan keagamaan yang dijalani.