Kewajiban
Suami Terhadap Hak-Hak Istri
Kewajiban
Suami Terhadap Hak-Hak Istri pada kesempatan ini sengaja kami rangkum meliputi
beberapa hal , yaitu sebagai berikut:
1. Nabi Ayyub AS dan Istrinya
- Empat Macam Cobaan Nabi Ayub
a. Kebangkrutan (pailit) kekayaan
b. Kematian semua anak-anak
c. Kerusakan pada tubuh
d. Diasingkan oleh masyarakat
2.Umar bin Khatab dan Istrinya
3. Aisah dan Fir’aun (Suaminya)
4. Cerita Isteri Cerewet Dan Berlidah Panjang
5. Pendapat Tentang Memukul Istri
Hak-Hak
Istri Terhadap Suami, merupakan kewajiban suami yang harus di penuhi, baik itu
berupa kebutuhan materi maupun rohaninya, coba kita perhatikan hak-hak istri
dari segi Rohani-nya, yang harus di penuhi suami tersebut, serta tata cara yang
harus di lakukan atas istrinya, sebagai mana yang tertulis dalam Kitab Suci
Al-quran, sebagai berikut:
Alloh
SWT berfiman sebagaimana tersebut dalam Surat An-Nisaa : Ayat 19; -"WA
'AASYIRUUHUNNA BILMA'RUUFI"-
Artinya
: " Dan pergaulilah mereka -(istri-istrimu)-dengan baik "
Yang
dimaksud adalah pergaulan secara adil.Baik dalam pembagian giliran (kalau
kebetulan polygami),pemberian belanja dan berperangai baik dalam ucapan dan
tindakan.
Dalam
Surat Al-Baqoroh ayat 228 diterangkan:
Artinya
: " Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajiban nya
menurut cara yang ma'ruf.Akan tetapi para suami mempunyai suatu tingkatan
kelebihan daripada istrinya."
Diriwayatkan
dari nabi Saw bahwa, saat beliau menunaikan haji wada' belau bersabda :Setelah
belau mamuji Alloh Swt dan menyanjung-Nya serta memberi petuah pada kaum
muslimin yang hadir ,Beliau melanjutkan sabdanya: "Ingatlah, berikanlah
wasiat kepada para wanita secara baik,karena mereka hanyalah sebagai tawanan
dihadapanmu.Sesungguhnya kalian tidak memiliki apapun dari mereka kecuali
kebaikan .kecuali jika mereka itu -(wanita)- datang dengan mambawa perbuatan
buruk yang jelas. Kalau wanita melakukan perbuatan tercela, maka berpisahlah
sebatas tempat tidur dan pukullah dengan pukulan yang tidak membahayakan. Kalau
istimu mentaati maka kamu jangan mencari alasan lain untuk mengusiknya.
Ingatlah sesungguhnya kamu mempunyai hak atas istri dirimu. Diantara hak kalian
atas istri-istrimu adalah melarang istrimu menggelar tikarmu terhadap orang
yang tidak kamu sukai dan tidakmengijinkan istri-istrimu memasukkan orang yang
tidak kam sukai .Ingatlah ,bahwa diantara hak-hak istrimu adalah memberi
pakaian yang baik kepadanya dan demikian pula dalam hal makanannya."
Rosululloh
Saw bersabda:
Artinya:
" Hak istri atas suami adalah mamberi makan kepadanya jika ia(suami)
makan, memberi pakaian kepadanya apabila ia(suami) berpakain,dan jangan
menampar wajah,jangan menjelek-jelekan dan jangan membiarkan (memisahkannya)
kecuali dalam hal tempat tidur. (riwayat Thamrani dari Muawiyah bin Haidah).
Rosulloh
Saw bersabda:
"AYYUMAA
ROJULIN TAZAWWAJA IMROATAN 'ALAA MAAQOLLA MINALMAHRI AU KATSURO LAISYA FII NAFSIHI ANYUADDIYA HAQQOHAA KHODDA'AHAA
FAMAATA WALAM YUADDI ILAIHAA HAQQOHAA LAQIYALLOHA YAUMAL QIYAMATA WAHUWA
ZAARIN"
Artinya:
"Siapapun orang laki-laki yang menikahi seorang wanita dengan maskawin
yang hanya sedikit atau banyak,tetapi drinya berniat untuk tidak memenuhi
hak-hak istri (ya'ni bermaksud menipunya) lalu lelaki itu mati hingga belum
pernah memenuhi hak-hak istrinya ,maka dihari kiamat kelak ia akan
menghadap Alloh Swt dengan menyandang
predikat sebagai penzina."
Rosulloh
Saw bersabda:
"INNA
MIN AKMALIL MU'MINIINA IIMAANAN AHSANUHUM KHULUQON WAALTHOFUHUM BIAHLIHII
."
ARTINYA:"Sesunguhnya
diantara kesempurnaan keimanan orang mukmin adalah mereka yang lebih bersikap
kasih sayang (berlaku lemah lembut) terhadap istrinya." (riwayat Turmudzi
dan Hakim dari Aisyah).
Rasulullah
SAW bersabda:
"KHOIRUKUM
KHOIRUKUM LIAHLIHII WA ANA KHOIRUKUM LI AHLII."
Artinya
: " Sebaik-baik orang diantara kamu adalah mereka yang paling bagus
terhadap istri-istrinya. Dan aku adalah orang yang terbaik diantaramu terhadap
keluarga (istri-istri)ku." (Riwayat Ibnu Hibban).
Dalam
riwayat lainnya dikatakan :
Artinya
: " Sebaik-baik orang diantara kamu adalah mereka yang paling bagus
terhadap istri-istrinya, dan aku adalah orang yang lebih bagus diantaramu
terhadap istri-istriku."
Nabi Ayyub AS dan Istrinya
Rasulullah
SAW bersabda :
"MAN
SHOBARO'ALA SUUI KHULUQI IMROATIHII A'THOOHU ALLAHU MINAL AJRI MITSLAMAA
U'THIYA AYYUUBU 'ALAIHISSALAAMU'ALA BALAA IHI WA MAN SHOBAROT 'ALASUI KHULUQI
ZAUJIHAA A'THOOHALLAHU MINAL AJRI MITSLATSAWAA BI AASIYATA IMROATA
FIR'AUNA."
Artinya
: " Barang siapa bersabar atas keburukan kelakuan istrinya maka Allah SWT
akan memberi pahala kepadanya seperti pahala yang pernah diberikan Allah SWT
kepada Nabi Ayyub AS atas cobaan yang diterimanya. Dan barang siapa bersabar
atas keburukan kelakuan suaminya maka Allah SWT memberi pahala kepadanya
seperti pahala yang pernah diberikan kepada Asiyah istri Fir'aun."
Empat Macam Cobaan Nabi Ayub
Perlu
diketahui bahwa cobaan yang diberikan Allah SWT kepada Nabi Ayyub AS adalah
terdiri dari empat macam cobaan. Meliputi cobaan atas kebangkrutan (pailit)
kekayaannya, kematian semua anak-anaknya, kerusakan pada tubuhnya dan
diasingkan oleh masyarakat kecuali hanya istrinya saja yang setia menemani.
Kebangkrutan (pailit) kekayaan
Kehancuran harta kekayaan Nabi Ayyub AS terdiri dari unta, sapi, kambing, gajah, khimar (keledai). Kekayaan lain milik Beliau adalah 500 hektar tanah persawahan, semuanya digarap oleh 500 orang, pada setiap orang mempunyai anak istri. Pengikut Beliau terdiri dari 3 golongan semua telah beriman dan masih berusia muda.
Kehancuran harta kekayaan Nabi Ayyub AS terdiri dari unta, sapi, kambing, gajah, khimar (keledai). Kekayaan lain milik Beliau adalah 500 hektar tanah persawahan, semuanya digarap oleh 500 orang, pada setiap orang mempunyai anak istri. Pengikut Beliau terdiri dari 3 golongan semua telah beriman dan masih berusia muda.
Iblis
yang diberikan kekuasaan oleh Allah SWT dapat turun naik dari bumi ke langit
sewaktu dikehendaki, mempunyai maksud naik ke langit. Tiba-tiba Iblis mendengar
para malaikat membaca Sholawat atas Nabi Ayyub AS. Saat itu juga timbullah rasa
Hasud di dalam hatinya. Ia berkata memohon kepada Allah SWT:
"
WAHAI TUHAN, SEKARANG INI AKU MEMANG TELAH MENYAKSIKAN SENDIRI HAMBA-MU AYYUB
SANGAT RAJIN BERSYUKUR SERAYA MEMUJI KEPADA-MU. TETAPI KALAU ENGKAU MEMBERI
COBAAN KEPADAKU TENTU DIA TIDAK AKAN BERSYUKUR DAN TIDAK PULA MENTAATINYA.
Allah
SWT berfirman kepada Iblis:
"
BAIK, SILAKAN KAMU MERANGKAP. SEKARANG AKU BERI KEKUASAAN KEPADAMU UNTUK
MENCOBA AYYUB AS MELALUI HARTA KEKAYAANNYA."
Iblis
berangkat. Ia mengumpulkan semua anak buah terdiri dari syaitan dan jin ia katakan kepada mereka: " SEKARANG
AKU TELAH DIBERI WEWENANG UNTUK MENCOBA AYYUB AS MELALUI HARTANYA."
Lebih
lanjut iblis berkata lagi :
"
IFRIT, SEKARANG KAU KUBERI TUGAS
MEMBAKAR TEMPAT PENGGEMBALAAN UNTA-UNTA MILIK AYYUB AS DAN SEKALIGUS MEMBUNUH
SEMUA UNTA-UNTA ITU. LAKSANAKAN !"
Iblis
datang menjumpai Ayyub AS, saat mana ketika itu Beliau sedang melaksanakan
sholat. Iblis berkata kepadanya: " TEMPAT PENGGEMBALAAN UNTA-UNTAMU
TERBAKAR, DAN SELURUH UNTA MILIKMU IKUT TERBAKAR PULA."
Apa
kata Nabi Ayyub AS: " ALKHAMDULILLAH. ALLAH SWT SENDIRI YANG MEMBERIKAN
KEKAYAAN ITU KEPADAKU DAN HANYA DIA SAJA
YAMG BERHAK MENGAMBIL KEMBALI."
Iblis
tidak berhenti sampai disitu. Ia meningkat lagi pada kekayaan yang lain. Ia
hancurkan semua kambing milik Nabi Ayyub As, berikut tempat penggembalaannya.
Ia datang ke Nabi Ayyub As seraya memberitahukan peristiwa itu.
"ANGIN
PANAS TELAH MENGHANCURKAN KEBUNNYA, TIDAK ADA YAMG TERSISA SEDIKITPUN,"
kata iblis sehabis merusak semua kebun milik Nabi Ayyub AS. Apa kata Nabi Ayyub
As. " ALKHAMDULILLAH ..." kemudian Beliau memuji Allah SWT dan menyanjung-Nya."
Kematian semua anak-anak
Usaha iblis belum berhenti sampai disitu. Ia kembali menghadap Allah SWT seraya memohon agar diberi kekuasaan untuk mencoba Nabi Ayyub AS melalui anak-anaknya.
Usaha iblis belum berhenti sampai disitu. Ia kembali menghadap Allah SWT seraya memohon agar diberi kekuasaan untuk mencoba Nabi Ayyub AS melalui anak-anaknya.
Allah
berkata:"Silakan, pergilah.Aku memberi kekuasaan penuh kepadamu untuk
mencoba Ayyub melalui anak-anaknya."
Iblis
berangkat. Yang dituju adalah gedung tempat anak-anak Nabi Ayyub As berlindung
di bawahnya. Gedung itu diguncang lalu hancur menindih habis anak-anak Nabi
Ayyub As, semuanya mati. Iblis lalu memberi Nabi Ayyub As tentang bencana yang
menimpa anak-anaknya.
Apa
reaksi Beliau?. Nabi Ayyub As malah beristigfar memohon ampun kepada Allah SWT.
Usaha
iblis tetap tidak menghasilkan apapun untuk merubah ketaatan Nabi Ayyub As.
Beliau tetap taat kepada Allah SWT dan bersyukur kepada-Nya. Iblis kembali
menghadap Allah SWT seraya memohon agar diberi kekuasaan untuk menguji nya.
Kerusakan pada tubuh
Allah berkata kepadanya: " SILAKAN. AKU BERI KEKUASAAN KEPADAMU UNTUK MENGUJI MELALUI TUBUH LISAN DAN AKALNYA. TETAPI BUKAN HATINYA."
Allah berkata kepadanya: " SILAKAN. AKU BERI KEKUASAAN KEPADAMU UNTUK MENGUJI MELALUI TUBUH LISAN DAN AKALNYA. TETAPI BUKAN HATINYA."
Iblis
segera berangkat untuk menggoda Nabi Ayyub As. Sampai ketempat yang dituju
ternyata Beliau sedang bersujud. Iblis datang dari arah kepala Beliau, lalu meniup
kedua lubang hidungnya dengan sekali tiup. Seketika itu badan Nabi Ayyub As serasa gatal-gatal. Makin lama terasa semakin
gatal. Nabi Ayyub As menggaruk-garuk bagian-bagian tubuh yang gatal dengan
ujung-ujung jemarinya. Tetapi belum juga
hilang gatal-gatal itu.
Nabi
Ayyub As mencoba menggaruk-garuknya dengan kain kasar. Belum juga hilang
gatal-gatal itu. Lalu menggunakan kerewang (pecahan genting) dan batu. Beliau
tidak henti-hentinya menggaruk badannya hingga melepuh, sehingga bernanah dan
berbau busuk.
Diasingkan oleh masyarakat
Masyarakat sekitarnya menganggap berbahaya terhadap penyakit yang sedang dialami Nabi Ayyub As. Mereka sepakat mengasingkan Beliau ke luar daerah. Beliau terusir ketempat yang kotor. Mereka membuatkan untuk Beliau sebuah gubuk yang hanya ditemani istrinya yang bernama Rahmah.
Masyarakat sekitarnya menganggap berbahaya terhadap penyakit yang sedang dialami Nabi Ayyub As. Mereka sepakat mengasingkan Beliau ke luar daerah. Beliau terusir ketempat yang kotor. Mereka membuatkan untuk Beliau sebuah gubuk yang hanya ditemani istrinya yang bernama Rahmah.
Meskipun
demikian istri beliau, Rahmah, selalu setia melayaninya. Ia berbuat baik sekali
kepadanya. Ia perlakukan suaminya penuh kasih sayang. Kebutuhan-kebutuhan makan
dan minumnya selalu diperhatikan. Kaum Nabi Ayyub As yang mendeportasi dirinya
terdiri dari tiga golongan. Namun begitu semuanya masih tetap dalam keimanan
semula. Mereka tidak meninggalkan agamanya.
Umar bin Khatab dan Istrinya
Dalam
kisah lain diriwayatkan bahwa, ada seseorang bermaksud menghadap Umar Bin
Khattab hendak mengadukan perihal perangai buruk istrinya. Sampai ke rumah yang
dituju orang itu menanti Umar Ra di depan pintu. Saat itu ia mendengar istri
Umar mengomeli dirinya, sementara Umar sendiri hanya berdiam diri saja tanpa
bereaksi.
Orang itu bermaksud balik kembali sambil melangkahkan kaki seraya bergumam:"KALAU KEADAAN AMIRUL MUKMININ SAJA BEGITU, BAGAIMANA HALNYA DENGAN DIRIKU."
Orang itu bermaksud balik kembali sambil melangkahkan kaki seraya bergumam:"KALAU KEADAAN AMIRUL MUKMININ SAJA BEGITU, BAGAIMANA HALNYA DENGAN DIRIKU."
Bersamaan
itu Umar keluar, ketika melihat orang itu hendak kembali. Umar memanggilnya,
katanya:"ADA KEPERLUAN PENTING?". Ia menjawab :" AMIRUL MUKMININ,
KEDATANGANKU INI SEBENARNYA HENDAK MENGADUKAN PERIHAL ISTRIKU LANTARAN SUKA
MEMARAHIKU. TETAPI BEGITU AKU MENDENGAR ISTRIMU SENDIRI BERBUAT SERUPA, MAKA
AKU BERMAKSUD KEMBALI. DALAM HATI AKU BERKATA:KALAU KEDAAN AMIRUL MUKMININ SAJA
DIPERLAKUKAN ISTRINYA SEPERTI ITU, BAGAIMANA HALNYA DENGAN DIRIKU."
Umar
berkata kepadanya:"SAUDARA, SESUNGGUHNYA AKU RELA MENANGGUNG PERLAKUAN
SEPERTI ITU DARI ISTRIKU KARENA ADANYA BEBERAPA HAK YANG ADA PADANYA. ISTRIKU
BERTINDAK SEBAGAI JURU MASAK MAKANANKU. IA SELALU MEMBUATKAN ROTI UNTUKKU. IA
SELALU MENCUCIKAN PAKAIAN-PAKAIANKU. IA MENYUSUI ANAK-ANAKKU, PADAHAL SEMUA ITU
BUKAN KEWAJIBANNYA. AKU CUKUP TENTRAM TIDAK MELAKUKAN PERKARA HARAM LANTARAN
PELAYANAN ISTRIKU. KARENA ITU AKU MENERIMANYA SEKALIPUN DIMARAHI."
Kata
orang itu:"AMIRUL MUKMININ, DEMIKIAN PULAKAH TERHADAP ISTRIKU?".
Jawab
Umar:"YA, TERIMALAH MARAHNYA. KARENA YANG DILAKUKAN ISTRIMU TIDAK AKAN
LAMA, HANYA SEBENTAR SAJA."
Aisah dan Fir’aun (Suaminya)
Tentang
kisah Asiyah lengkapnya begini; ketika
Nabi Musa As mengalahkan para tukang sihir Fir'aun, keimanan Asiyah semakin
mantap. Keimananya kepada Allah itu sendiri itu sebenarnya sudah lama tertanam
didalam hatinya, dan ia tidak menyatakan
Fir'aun (suaminya) sebagai Tuhan. Begitu Fir'aun semakin jelas mengetahui
keimanan istrinya, maka ia menjatuhkan hukuman kepadanya.
Kedua
tangan dan kakinya diikat. Asiyah ditelentangkan diatas tanah yang panas,
wajahnya dihadapkan kesinar matahari. Manakala para penyiksanya kembali, malaikat menutup sinar matahari sehingga
siksaan itu tidak terasa.
Belum
cukup siksaan itu dilakukan Fir'aun, ia kembali memerintahkan algojonya supaya
menjatuhkan sebongkah batu besar kedada Asiyah. Manakala Asiyah melihat batu
besar itu hendak dijatuhjkan padanya, beliau berdoa kepada Allah SWT:"ROBBI IBNILII 'INDAKA BAITAN
FIL JANNAH." Artinya :" Wahai Allah SWT, Tuhanku, bangunkanlah
untukku disisi-Mu sebuah gedung di Syurga, (Q.S. At Tahrim, ayat 11).
Segera
Allah memperlihatkan sebuah bangunan gedung di syurga yang terbuat dari marmer
berwarna mengkilat. Asiyah sangat bergembira, lalu ruhnya keluar menyusul kemudian
barulah sebongkah batu besar itu dijatuhkan pada tubuhnya sehingga beliau tidak
merasakan sakit, karena jasadnya sudah tidak mempunyai nyawa.
Syeikh
habib Abdullah Al Haddad mengatakan, seseorang yang sempurna adalah orang yang
mempermudah hak-haknya, tetapi tidak mempermudah (meremehkan) hak-hak Allah.
Sebaliknya orang yang kurang sempurna adalah orang yang diketahui berlaku
sebaliknya.
Cerita Isteri Cerewet Dan Berlidah Panjang
Ada
seorang salih, ia mempunyai saudara (kawan) yang salih pula. Setiap tahun ia berkunjung
kepadanya. Suatu hari ia mengunjunginya lagi, sampai ke rumah yang dituju
pintunya masih tertutup. Ia ketuk pintu rumah itu. Dari dalam terdengar suara
wanita: "SIAPA ITU?" Orang yang salih menjawab: "AKU, SAUDARA
SUAMIMU. AKU DATANG UNTUK MENGUNJUNGINYA, HANYA KARENA ALLAH SEMATA."
"DIA
SEDANG KELUAR MENCARI KAYU BAKAR, BALAS ISTRI SAHABATNYA. MUDAH-MUDAHAN IA
TIDAK KEMBALI." Lanjutnya sambil terus bergumam memaki-maki suaminya.
Ketika
mereka sedang terlibat perbincangan, tiba-tiba orang yang salih itu datang
sambil menuntun seekor harimau yang sedang membawa seikat kayu bakar. Begitu
melihat saudaranya datang mengunjunginya, ia menghambur kepadanya seraya
bersalam.
Kayu
bakar itu lalu diturunkan dari punggung harimau tersebut. Katanya kemudian:
"SEKARANG PERGILAH KAMU, MUDAH-MUDAHAN ALLAH MEMBERKAHIMU."
Orang
yang salih itu (yakni yang empunya rumah) lalu mempersilakan saudaranya masuk.
Sementara isterinya masih bergunam memaki-maki dirinya. Namun sebegitu jauh ia
hanya berdiam, tanpa menunjukkan reaksi kebencian. Setelah terlibat
perbincangan beberapa saat lamanya, hidangan keluar disuguhkan. Dilanjutkan
berbincang-bincang hingga beberapa saat. Setelah itu saudaranya berpamitan
dengan menyimpan kekaguman yang sangat berkesan. Ia sangat kagum sebab
saudaranya sanggup menekan kesabarannya menghadap isteri yang begitu cerewet
dan berlidah panjang.
Tahun
berikutnya ia berkunjung lagi. Sampai di depan pintu ia mencoba mengetuknya.
Isterinya keluar dan menyapa: "TUAN SIAPA?"
"AKU
ADALAH SAUDARA SUAMIMU, BALASNYA. KEDATANGANKU INI SEMATA UNTUK
MENGUNJUNGINYA."
"OH,
SELAMAT DATANG, TUAN," kata isteri saudaranya seraya mempersilahkan masuk
penuh keramahan. Tidak begitu lama saudara salih yang ditunggunya tiba juga
sambil memanggul seikat kayu bakar. Mereka segera terlibat perbincangan sambil
menikmati hidangan yang disuguhkan. Setelah semuanya dirasa cukup, dan ketika
ia hendak kembali, ia sempatkan bertanya tentang beberapa hal. Bagaimana dahulu
ia dapat menundukkan seekor harimau dan mau diperintah membawakan kayu bakar.
Sedang sekarang ini ia hanya datang sendirian sambil memanggul kayu bakar.
"KENAPA BISA BEGITU?" tanya saudaranya.
Saudaranya
menjawab:"KETAHUILAH SAUDARAKU, ISTERIKU YANG DAHULU BERLIDAH PANJANG ITU
SUDAH MENINGGAL. SEDAPAT MUNGKIN AKU BERUSAHA BERSABAR ATAS PERANGAI BURUKNYA.
SEHINGGA ALLAH MEMBERI KEMUDAHAN DIRIKU UNTUK MENUNDUKKAN SEEKOR HARIMAU,
SEBAGAIMANA PERNAH KAU LIHAT SENDIRI SAMBIL MEMBAWA KAYU BAKAR ITU. SEMUANYA
TERJADI LANTARAN KESABARANKU PADANYA. LALU AKU MENIKAH LAGI DENGAN PEREMPUAN
YANG SHALIHAH INI. AKU SANGAT GEMBIRA MENDAPATKANNYA. MAKA HARIMAU ITUPUN
DIJADIKAN JAUH DARIKU, KARENA ITU AKU MEMANGGUL SENDIRI KAYU BAKAR ITU,
LANTARAN KEGEMBIRAANKU TERHADAP ISTERIKU YANG SHALIIHAH INI."
Tentang Memukul Istri
- Seorang
suami diperbolehkan memukul isterinya jika tidak mengindahkan perintahnya
berhias, padahal ia menghendaki. Atau lantaran menolak diajak tidur bersama.
Diperbolehkan pula seorang suami memukul isterinya lantaran keluar rumah tanpa
memperoleh izinnya. Atau karena isterinya itu memukul anak kecil yang sedang
rewel. Atau karena mencaci maki orang lain, atau karena menyobek pakaian
suaminya, menjambak jenggotnya, atau berkata kepada suaminya: "HAI
KAMBING, HAI KELEDAI HAI ORANG TOLOL, DLL." sekalipun pencaciannya itu
didahului oleh sikap suami yang telah mencacinya.
- Demikian
pula seorang suami diperbolehkan memukul isterinya lantaran isterinya sengaja
memamerkan wajahnya kepada lelaki lain. Atau karena asyik berbincang-bincang
dengan lelaki lain. Atau sekalipun ia ikut mendengarkan pembicaraan suaminya
bersama lelaki lain, dengan maksud dapat mencuri pendengaran dari suara lelaki
itu. Atau karena memberikan sesuatu dari rumah suaminya berupa barang yang
tidak biasanya diberikan kepada orang lain. Atau karena menolak menjalin
kekeluargaan dengan saudara suaminya.
- Begitu
pula suami dibenarkan memukul isterinya karena meniggalkan shalat, setelah
terlebih dulu diperintah tetapi menolak mengerjakannya. Pendapat inilah yang lebih kuat.
- Perlu diingat atau di pahami sejara benar, dalam memukul istri, bukan berarti seorang suami betul-betul memukul istrinya apa lagi memukul dengan nafsu/membabi buta, padahal Allah sudah menegaskan dalam Firmannya, dalam mengajak ke arah maupun jaln yang baik untuk orang lain harus lah secara ma'ruf/baik, apa lagi mengajak istri dalam perubahan yang baik, per lu ke bijakan suami.
- Perlu diingat atau di pahami sejara benar, dalam memukul istri, bukan berarti seorang suami betul-betul memukul istrinya apa lagi memukul dengan nafsu/membabi buta, padahal Allah sudah menegaskan dalam Firmannya, dalam mengajak ke arah maupun jaln yang baik untuk orang lain harus lah secara ma'ruf/baik, apa lagi mengajak istri dalam perubahan yang baik, per lu ke bijakan suami.