Friday, April 3, 2015

Kewajiban Suami Terhadap Hak-Hak Istri

Kewajiban Suami Terhadap Hak-Hak Istri

Kewajiban Suami Terhadap Hak-Hak Istri
Kewajiban Suami Terhadap Hak-Hak Istri pada kesempatan ini sengaja kami rangkum meliputi beberapa hal , yaitu sebagai berikut:
1. Nabi Ayyub AS dan Istrinya
    - Empat Macam Cobaan Nabi Ayub
      a. Kebangkrutan (pailit) kekayaan
      b. Kematian semua anak-anak
      c. Kerusakan pada tubuh
      d. Diasingkan oleh masyarakat
2.Umar bin Khatab dan Istrinya
3. Aisah dan Fir’aun (Suaminya)
4. Cerita Isteri Cerewet Dan Berlidah Panjang
5. Pendapat Tentang Memukul Istri

Hak-Hak Istri Terhadap Suami, merupakan kewajiban suami yang harus di penuhi, baik itu berupa kebutuhan materi maupun rohaninya, coba kita perhatikan hak-hak istri dari segi Rohani-nya, yang harus di penuhi suami tersebut, serta tata cara yang harus di lakukan atas istrinya, sebagai mana yang tertulis dalam Kitab Suci Al-quran, sebagai berikut:

Alloh SWT berfiman sebagaimana tersebut dalam Surat An-Nisaa : Ayat 19; -"WA 'AASYIRUUHUNNA BILMA'RUUFI"-

Artinya : " Dan pergaulilah mereka -(istri-istrimu)-dengan baik "

Yang dimaksud adalah pergaulan secara adil.Baik dalam pembagian giliran (kalau kebetulan polygami),pemberian belanja dan berperangai baik dalam ucapan dan tindakan.

Dalam Surat Al-Baqoroh ayat 228 diterangkan:
Artinya : " Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajiban nya menurut cara yang ma'ruf.Akan tetapi para suami mempunyai suatu tingkatan kelebihan daripada istrinya."

Diriwayatkan dari nabi Saw bahwa, saat beliau menunaikan haji wada' belau bersabda :Setelah belau mamuji Alloh Swt dan menyanjung-Nya serta memberi petuah pada kaum muslimin yang hadir ,Beliau melanjutkan sabdanya: "Ingatlah, berikanlah wasiat kepada para wanita secara baik,karena mereka hanyalah sebagai tawanan dihadapanmu.Sesungguhnya kalian tidak memiliki apapun dari mereka kecuali kebaikan .kecuali jika mereka itu -(wanita)- datang dengan mambawa perbuatan buruk yang jelas. Kalau wanita melakukan perbuatan tercela, maka berpisahlah sebatas tempat tidur dan pukullah dengan pukulan yang tidak membahayakan. Kalau istimu mentaati maka kamu jangan mencari alasan lain untuk mengusiknya. Ingatlah sesungguhnya kamu mempunyai hak atas istri dirimu. Diantara hak kalian atas istri-istrimu adalah melarang istrimu menggelar tikarmu terhadap orang yang tidak kamu sukai dan tidakmengijinkan istri-istrimu memasukkan orang yang tidak kam sukai .Ingatlah ,bahwa diantara hak-hak istrimu adalah memberi pakaian yang baik kepadanya dan demikian pula dalam hal makanannya." 

Rosululloh Saw bersabda:
Artinya: " Hak istri atas suami adalah mamberi makan kepadanya jika ia(suami) makan, memberi pakaian kepadanya apabila ia(suami) berpakain,dan jangan menampar wajah,jangan menjelek-jelekan dan jangan membiarkan (memisahkannya) kecuali dalam hal tempat tidur. (riwayat Thamrani dari Muawiyah bin Haidah).

Rosulloh Saw bersabda:
"AYYUMAA ROJULIN TAZAWWAJA IMROATAN 'ALAA MAAQOLLA MINALMAHRI AU KATSURO LAISYA  FII NAFSIHI ANYUADDIYA HAQQOHAA KHODDA'AHAA FAMAATA WALAM YUADDI ILAIHAA HAQQOHAA LAQIYALLOHA YAUMAL QIYAMATA WAHUWA ZAARIN"

Artinya: "Siapapun orang laki-laki yang menikahi seorang wanita dengan maskawin yang hanya sedikit atau banyak,tetapi drinya berniat untuk tidak memenuhi hak-hak istri (ya'ni bermaksud menipunya) lalu lelaki itu mati hingga belum pernah memenuhi hak-hak istrinya ,maka dihari kiamat kelak ia akan menghadap  Alloh Swt dengan menyandang predikat sebagai penzina."

Rosulloh Saw bersabda:
"INNA MIN AKMALIL MU'MINIINA IIMAANAN AHSANUHUM KHULUQON WAALTHOFUHUM BIAHLIHII ."

ARTINYA:"Sesunguhnya diantara kesempurnaan keimanan orang mukmin adalah mereka yang lebih bersikap kasih sayang (berlaku lemah lembut) terhadap istrinya." (riwayat Turmudzi dan Hakim dari Aisyah).

Rasulullah SAW bersabda:
"KHOIRUKUM KHOIRUKUM LIAHLIHII WA ANA KHOIRUKUM LI AHLII."

Artinya : " Sebaik-baik orang diantara kamu adalah mereka yang paling bagus terhadap istri-istrinya. Dan aku adalah orang yang terbaik diantaramu terhadap keluarga (istri-istri)ku." (Riwayat Ibnu Hibban).

Dalam riwayat lainnya dikatakan :
Artinya : " Sebaik-baik orang diantara kamu adalah mereka yang paling bagus terhadap istri-istrinya, dan aku adalah orang yang lebih bagus diantaramu terhadap istri-istriku."

Nabi Ayyub AS dan Istrinya
Kewajiban Suami Terhadap Hak-Hak Istri

Rasulullah SAW bersabda :
"MAN SHOBARO'ALA SUUI KHULUQI IMROATIHII A'THOOHU ALLAHU MINAL AJRI MITSLAMAA U'THIYA AYYUUBU 'ALAIHISSALAAMU'ALA BALAA IHI WA MAN SHOBAROT 'ALASUI KHULUQI ZAUJIHAA A'THOOHALLAHU MINAL AJRI MITSLATSAWAA BI AASIYATA IMROATA FIR'AUNA."

Artinya : " Barang siapa bersabar atas keburukan kelakuan istrinya maka Allah SWT akan memberi pahala kepadanya seperti pahala yang pernah diberikan Allah SWT kepada Nabi Ayyub AS atas cobaan yang diterimanya. Dan barang siapa bersabar atas keburukan kelakuan suaminya maka Allah SWT memberi pahala kepadanya seperti pahala yang pernah diberikan kepada Asiyah istri Fir'aun."

Empat Macam Cobaan Nabi Ayub
Kewajiban Suami Terhadap Hak-Hak Istri

Perlu diketahui bahwa cobaan yang diberikan Allah SWT kepada Nabi Ayyub AS adalah terdiri dari empat macam cobaan. Meliputi cobaan atas kebangkrutan (pailit) kekayaannya, kematian semua anak-anaknya, kerusakan pada tubuhnya dan diasingkan oleh masyarakat kecuali hanya istrinya saja yang setia menemani.

Kebangkrutan (pailit) kekayaan


Kewajiban Suami Terhadap Hak-Hak Istri
Kehancuran harta kekayaan Nabi Ayyub AS terdiri dari unta, sapi, kambing, gajah, khimar (keledai). Kekayaan lain milik  Beliau adalah 500 hektar tanah persawahan, semuanya digarap oleh 500 orang, pada setiap orang mempunyai anak  istri. Pengikut Beliau terdiri dari 3 golongan semua telah beriman dan masih  berusia muda.

Iblis yang diberikan kekuasaan oleh Allah SWT dapat turun naik dari bumi ke langit sewaktu dikehendaki, mempunyai maksud naik ke langit. Tiba-tiba Iblis mendengar para malaikat membaca Sholawat atas Nabi Ayyub AS. Saat itu juga timbullah rasa Hasud di dalam hatinya. Ia berkata memohon kepada Allah SWT:

" WAHAI TUHAN, SEKARANG INI AKU MEMANG TELAH MENYAKSIKAN SENDIRI HAMBA-MU AYYUB SANGAT RAJIN BERSYUKUR SERAYA MEMUJI KEPADA-MU. TETAPI KALAU ENGKAU MEMBERI COBAAN KEPADAKU TENTU DIA TIDAK AKAN BERSYUKUR DAN TIDAK PULA MENTAATINYA.

Allah SWT berfirman kepada Iblis:
" BAIK, SILAKAN KAMU MERANGKAP. SEKARANG AKU BERI KEKUASAAN KEPADAMU UNTUK MENCOBA AYYUB AS MELALUI HARTA KEKAYAANNYA."

Iblis berangkat. Ia mengumpulkan semua anak buah terdiri dari syaitan dan  jin ia katakan kepada mereka: " SEKARANG AKU TELAH DIBERI WEWENANG UNTUK MENCOBA AYYUB AS MELALUI HARTANYA."

Lebih lanjut iblis berkata lagi :
" IFRIT, SEKARANG  KAU KUBERI TUGAS MEMBAKAR TEMPAT PENGGEMBALAAN UNTA-UNTA MILIK AYYUB AS DAN SEKALIGUS MEMBUNUH SEMUA UNTA-UNTA ITU. LAKSANAKAN  !"

Iblis datang menjumpai Ayyub AS, saat mana ketika itu Beliau sedang melaksanakan sholat. Iblis berkata kepadanya: " TEMPAT PENGGEMBALAAN UNTA-UNTAMU TERBAKAR, DAN SELURUH UNTA MILIKMU IKUT TERBAKAR PULA."

Apa kata Nabi Ayyub AS: " ALKHAMDULILLAH. ALLAH SWT SENDIRI YANG MEMBERIKAN KEKAYAAN ITU  KEPADAKU DAN HANYA DIA SAJA YAMG BERHAK MENGAMBIL KEMBALI."

Iblis tidak berhenti sampai disitu. Ia meningkat lagi pada kekayaan yang lain. Ia hancurkan semua kambing milik Nabi Ayyub As, berikut tempat penggembalaannya. Ia datang ke Nabi Ayyub As seraya memberitahukan peristiwa itu.

"ANGIN PANAS TELAH MENGHANCURKAN KEBUNNYA, TIDAK ADA YAMG TERSISA SEDIKITPUN," kata iblis sehabis merusak semua kebun milik Nabi Ayyub AS. Apa kata Nabi Ayyub As. " ALKHAMDULILLAH ..." kemudian Beliau memuji Allah SWT dan  menyanjung-Nya."

Kematian semua anak-anak


Kewajiban Suami Terhadap Hak-Hak Istri
Usaha iblis belum berhenti sampai disitu. Ia kembali menghadap Allah SWT seraya memohon agar diberi kekuasaan untuk mencoba Nabi Ayyub AS melalui anak-anaknya.

Allah berkata:"Silakan, pergilah.Aku memberi kekuasaan penuh kepadamu untuk mencoba Ayyub melalui anak-anaknya."

Iblis berangkat. Yang dituju adalah gedung tempat anak-anak Nabi Ayyub As berlindung di bawahnya. Gedung itu diguncang lalu hancur menindih habis anak-anak Nabi Ayyub As, semuanya mati. Iblis lalu memberi Nabi Ayyub As tentang bencana yang menimpa anak-anaknya.

Apa reaksi Beliau?. Nabi Ayyub As malah beristigfar memohon ampun kepada Allah SWT.

Usaha iblis tetap tidak menghasilkan apapun untuk merubah ketaatan Nabi Ayyub As. Beliau tetap taat kepada Allah SWT dan bersyukur kepada-Nya. Iblis kembali menghadap Allah SWT seraya memohon agar diberi kekuasaan untuk menguji nya.

Kerusakan pada tubuh


Kewajiban Suami Terhadap Hak-Hak Istri
Allah berkata kepadanya: " SILAKAN. AKU BERI KEKUASAAN KEPADAMU UNTUK MENGUJI MELALUI TUBUH LISAN DAN AKALNYA. TETAPI BUKAN HATINYA."

Iblis segera berangkat untuk menggoda Nabi Ayyub As. Sampai ketempat yang dituju ternyata Beliau sedang bersujud. Iblis datang dari arah kepala Beliau, lalu meniup kedua lubang hidungnya dengan sekali tiup. Seketika itu badan Nabi Ayyub As serasa gatal-gatal. Makin lama terasa semakin gatal. Nabi Ayyub As menggaruk-garuk bagian-bagian tubuh yang gatal dengan ujung-ujung jemarinya.  Tetapi belum juga hilang gatal-gatal itu.

Nabi Ayyub As mencoba menggaruk-garuknya dengan kain kasar. Belum juga hilang gatal-gatal itu. Lalu menggunakan kerewang (pecahan genting) dan batu. Beliau tidak henti-hentinya menggaruk badannya hingga melepuh, sehingga bernanah dan berbau busuk.

Diasingkan oleh masyarakat


Kewajiban Suami Terhadap Hak-Hak Istri
Masyarakat sekitarnya menganggap berbahaya terhadap penyakit yang sedang dialami Nabi Ayyub As. Mereka sepakat mengasingkan Beliau ke luar daerah. Beliau terusir ketempat yang kotor. Mereka membuatkan untuk Beliau sebuah gubuk yang hanya ditemani istrinya yang bernama Rahmah.

Meskipun demikian istri beliau, Rahmah, selalu setia melayaninya. Ia berbuat baik sekali kepadanya. Ia perlakukan suaminya penuh kasih sayang. Kebutuhan-kebutuhan makan dan minumnya selalu diperhatikan. Kaum Nabi Ayyub As yang mendeportasi dirinya terdiri dari tiga golongan. Namun begitu semuanya masih tetap dalam keimanan semula. Mereka tidak meninggalkan agamanya.

Umar bin Khatab dan Istrinya

Kewajiban Suami Terhadap Hak-Hak Istri
Dalam kisah lain diriwayatkan bahwa, ada seseorang bermaksud menghadap Umar Bin Khattab hendak mengadukan perihal perangai buruk istrinya. Sampai ke rumah yang dituju orang itu menanti Umar Ra di depan pintu. Saat itu ia mendengar istri Umar mengomeli dirinya, sementara Umar sendiri hanya berdiam diri saja tanpa bereaksi. 

Orang itu bermaksud balik kembali sambil melangkahkan kaki seraya bergumam:"KALAU KEADAAN AMIRUL MUKMININ SAJA BEGITU, BAGAIMANA HALNYA DENGAN DIRIKU."

Bersamaan itu Umar keluar, ketika melihat orang itu hendak kembali. Umar memanggilnya, katanya:"ADA KEPERLUAN PENTING?". Ia menjawab :" AMIRUL MUKMININ, KEDATANGANKU INI SEBENARNYA HENDAK MENGADUKAN PERIHAL ISTRIKU LANTARAN SUKA MEMARAHIKU. TETAPI BEGITU AKU MENDENGAR ISTRIMU SENDIRI BERBUAT SERUPA, MAKA AKU BERMAKSUD KEMBALI. DALAM HATI AKU BERKATA:KALAU KEDAAN AMIRUL MUKMININ SAJA DIPERLAKUKAN ISTRINYA SEPERTI ITU, BAGAIMANA HALNYA DENGAN DIRIKU."

Umar berkata kepadanya:"SAUDARA, SESUNGGUHNYA AKU RELA MENANGGUNG PERLAKUAN SEPERTI ITU DARI ISTRIKU KARENA ADANYA BEBERAPA HAK YANG ADA PADANYA. ISTRIKU BERTINDAK SEBAGAI JURU MASAK MAKANANKU. IA SELALU MEMBUATKAN ROTI UNTUKKU. IA SELALU MENCUCIKAN PAKAIAN-PAKAIANKU. IA MENYUSUI ANAK-ANAKKU, PADAHAL SEMUA ITU BUKAN KEWAJIBANNYA. AKU CUKUP TENTRAM TIDAK MELAKUKAN PERKARA HARAM LANTARAN PELAYANAN ISTRIKU. KARENA ITU AKU MENERIMANYA SEKALIPUN DIMARAHI."

Kata orang itu:"AMIRUL MUKMININ, DEMIKIAN PULAKAH TERHADAP ISTRIKU?".

Jawab Umar:"YA, TERIMALAH MARAHNYA. KARENA YANG DILAKUKAN ISTRIMU TIDAK AKAN LAMA, HANYA SEBENTAR SAJA."

Aisah dan Fir’aun (Suaminya)

Kewajiban Suami Terhadap Hak-Hak Istri
Tentang kisah Asiyah  lengkapnya begini; ketika Nabi Musa As mengalahkan para tukang sihir Fir'aun, keimanan Asiyah semakin mantap. Keimananya kepada Allah itu sendiri itu sebenarnya sudah lama tertanam didalam hatinya, dan ia tidak  menyatakan Fir'aun (suaminya) sebagai Tuhan. Begitu Fir'aun semakin jelas mengetahui keimanan istrinya, maka ia menjatuhkan hukuman kepadanya.

Kedua tangan dan kakinya diikat. Asiyah ditelentangkan diatas tanah yang panas, wajahnya dihadapkan kesinar matahari. Manakala para penyiksanya kembali,  malaikat menutup sinar matahari sehingga siksaan itu tidak terasa.

Belum cukup siksaan itu dilakukan Fir'aun, ia kembali memerintahkan algojonya supaya menjatuhkan sebongkah batu besar kedada Asiyah. Manakala Asiyah melihat batu besar itu hendak dijatuhjkan padanya, beliau berdoa kepada  Allah SWT:"ROBBI IBNILII 'INDAKA BAITAN FIL JANNAH." Artinya :" Wahai Allah SWT, Tuhanku, bangunkanlah untukku disisi-Mu sebuah gedung di Syurga, (Q.S. At Tahrim, ayat 11).

Segera Allah memperlihatkan sebuah bangunan gedung di syurga yang terbuat dari marmer berwarna mengkilat. Asiyah sangat bergembira, lalu ruhnya keluar menyusul kemudian barulah sebongkah batu besar itu dijatuhkan pada tubuhnya sehingga beliau tidak merasakan sakit, karena jasadnya sudah tidak mempunyai nyawa.

Syeikh habib Abdullah Al Haddad mengatakan, seseorang yang sempurna adalah orang yang mempermudah hak-haknya, tetapi tidak mempermudah (meremehkan) hak-hak Allah. Sebaliknya orang yang kurang sempurna adalah orang yang diketahui berlaku sebaliknya.

Cerita Isteri Cerewet Dan Berlidah Panjang

Kewajiban Suami Terhadap Hak-Hak Istri
Ada seorang salih, ia mempunyai saudara (kawan) yang salih pula. Setiap tahun ia berkunjung kepadanya. Suatu hari ia mengunjunginya lagi, sampai ke rumah yang dituju pintunya masih tertutup. Ia ketuk pintu rumah itu. Dari dalam terdengar suara wanita: "SIAPA ITU?" Orang yang salih menjawab: "AKU, SAUDARA SUAMIMU. AKU DATANG UNTUK MENGUNJUNGINYA, HANYA KARENA ALLAH SEMATA."

"DIA SEDANG KELUAR MENCARI KAYU BAKAR, BALAS ISTRI SAHABATNYA. MUDAH-MUDAHAN IA TIDAK KEMBALI." Lanjutnya sambil terus bergumam memaki-maki suaminya.

Ketika mereka sedang terlibat perbincangan, tiba-tiba orang yang salih itu datang sambil menuntun seekor harimau yang sedang membawa seikat kayu bakar. Begitu melihat saudaranya datang mengunjunginya, ia menghambur kepadanya seraya bersalam.

Kayu bakar itu lalu diturunkan dari punggung harimau tersebut. Katanya kemudian: "SEKARANG PERGILAH KAMU, MUDAH-MUDAHAN ALLAH MEMBERKAHIMU."

Orang yang salih itu (yakni yang empunya rumah) lalu mempersilakan saudaranya masuk. Sementara isterinya masih bergunam memaki-maki dirinya. Namun sebegitu jauh ia hanya berdiam, tanpa menunjukkan reaksi kebencian. Setelah terlibat perbincangan beberapa saat lamanya, hidangan keluar disuguhkan. Dilanjutkan berbincang-bincang hingga beberapa saat. Setelah itu saudaranya berpamitan dengan menyimpan kekaguman yang sangat berkesan. Ia sangat kagum sebab saudaranya sanggup menekan kesabarannya menghadap isteri yang begitu cerewet dan berlidah panjang.

Tahun berikutnya ia berkunjung lagi. Sampai di depan pintu ia mencoba mengetuknya. Isterinya keluar dan menyapa: "TUAN SIAPA?"

"AKU ADALAH SAUDARA SUAMIMU, BALASNYA. KEDATANGANKU INI SEMATA UNTUK MENGUNJUNGINYA."

"OH, SELAMAT DATANG, TUAN," kata isteri saudaranya seraya mempersilahkan masuk penuh keramahan. Tidak begitu lama saudara salih yang ditunggunya tiba juga sambil memanggul seikat kayu bakar. Mereka segera terlibat perbincangan sambil menikmati hidangan yang disuguhkan. Setelah semuanya dirasa cukup, dan ketika ia hendak kembali, ia sempatkan bertanya tentang beberapa hal. Bagaimana dahulu ia dapat menundukkan seekor harimau dan mau diperintah membawakan kayu bakar. Sedang sekarang ini ia hanya datang sendirian sambil memanggul kayu bakar. "KENAPA BISA BEGITU?" tanya saudaranya.

Saudaranya menjawab:"KETAHUILAH SAUDARAKU, ISTERIKU YANG DAHULU BERLIDAH PANJANG ITU SUDAH MENINGGAL. SEDAPAT MUNGKIN AKU BERUSAHA BERSABAR ATAS PERANGAI BURUKNYA. SEHINGGA ALLAH MEMBERI KEMUDAHAN DIRIKU UNTUK MENUNDUKKAN SEEKOR HARIMAU, SEBAGAIMANA PERNAH KAU LIHAT SENDIRI SAMBIL MEMBAWA KAYU BAKAR ITU. SEMUANYA TERJADI LANTARAN KESABARANKU PADANYA. LALU AKU MENIKAH LAGI DENGAN PEREMPUAN YANG SHALIHAH INI. AKU SANGAT GEMBIRA MENDAPATKANNYA. MAKA HARIMAU ITUPUN DIJADIKAN JAUH DARIKU, KARENA ITU AKU MEMANGGUL SENDIRI KAYU BAKAR ITU, LANTARAN KEGEMBIRAANKU TERHADAP ISTERIKU YANG SHALIIHAH INI."

Tentang Memukul Istri

Kewajiban Suami Terhadap Hak-Hak Istri
- Seorang suami diperbolehkan memukul isterinya jika tidak mengindahkan perintahnya berhias, padahal ia menghendaki. Atau lantaran menolak diajak tidur bersama. Diperbolehkan pula seorang suami memukul isterinya lantaran keluar rumah tanpa memperoleh izinnya. Atau karena isterinya itu memukul anak kecil yang sedang rewel. Atau karena mencaci maki orang lain, atau karena menyobek pakaian suaminya, menjambak jenggotnya, atau berkata kepada suaminya: "HAI KAMBING, HAI KELEDAI HAI ORANG TOLOL, DLL." sekalipun pencaciannya itu didahului oleh sikap suami yang telah mencacinya.

- Demikian pula seorang suami diperbolehkan memukul isterinya lantaran isterinya sengaja memamerkan wajahnya kepada lelaki lain. Atau karena asyik berbincang-bincang dengan lelaki lain. Atau sekalipun ia ikut mendengarkan pembicaraan suaminya bersama lelaki lain, dengan maksud dapat mencuri pendengaran dari suara lelaki itu. Atau karena memberikan sesuatu dari rumah suaminya berupa barang yang tidak biasanya diberikan kepada orang lain. Atau karena menolak menjalin kekeluargaan dengan saudara suaminya.

- Begitu pula suami dibenarkan memukul isterinya karena meniggalkan shalat, setelah terlebih dulu diperintah tetapi menolak mengerjakannya. Pendapat inilah   yang lebih kuat.

- Perlu diingat atau di pahami sejara benar, dalam memukul istri, bukan berarti seorang suami betul-betul memukul istrinya apa lagi memukul dengan nafsu/membabi buta, padahal Allah sudah menegaskan dalam Firmannya, dalam mengajak ke arah maupun jaln yang baik untuk orang lain harus lah secara ma'ruf/baik, apa lagi mengajak istri dalam perubahan yang baik, per lu ke bijakan suami.