Berdialog dengan Satu
Detik
Tidak akan pernah
kembali hari-hari yang sudah berlalu, sebuah ungkapan yang tidak sengaja
terdengarkan dari seorang anak yang memakai peci. Sambil duduk dan menghadapkan
mata ini ke atas langit yang biru dan indah , terdetik lah beberapa pertanyaan
dalam hati ini ke hadirat Allah sambil menyesali rentangan usia yang telah
kulalui. Kupanggil satu detik dari waktu hidupku. Aku katakan kepadanya :
(+) Aku harap agar
engkau mau kembali lagi kepadaku, supaya aku dapat menggunakanmu untuk berbuat
kebajikan.
(-) Sesungguhnya tidak
ada waktu yang sudi berkompromi untuk berhenti.
(+) Wahai
detik......aku memohon, kembalilah padaku agar aku dapat memanfaatkanmu dan
mengisi kekuranganku pada dirimu.
(-) Bagaimana aku dapat
kembali kepadamu, padahal aku telah tertutup oleh perbuatan-perbuatanmu!
(+) Coba lakukanlah hal
yang mustahil itu dapat kembalilah padaku. Betapa banyak detik-detik selain
kamu yang juga aku sia-siakan ?
(-) Seandainya
kekuasaan ada di tanganku, pastilah aku kembali kepadamu, namun tiada kehidupan
bagiku. Dan itu terlipat oleh lembaran-lembaran amalmu dan diserahkan kepada
Allah swt.
(+) Apakah mustahil,
jika engkau kembali lagi kepadaku, padahal saat ini engkau sedang berbicara
kepadaku ?
(-) Sesungguhnya detik-detik
dalam kehidupan manusia, ada yang dapat menjadi kawan setianya dan ada kalanya
ia menjadi musuh besarnya. Aku adalah termasuk detik-detik yang menjadi musuhmu
dan yang akan menjadi saksi atas kamu di hari kiamat kelak. Mungkinkah akan
bertemu, dua orang yang saling bermusuhan ?
(+) Aduh, alangkah
menyesalnya aku. Betapa aku telah sering menyia-nyiakan detik-detik dalam
perjalanan hidupku! Tetapi sekali lagi aku mohon sekiranya engkau sudi kembali
kepadaku, niscaya aku akan beramal saleh "di dalammu" yang pernah aku
tinggalkan.
Maka detik itupun
terdiam, tidak mengeluarkan sepatah kata pun. Aku pun lantas memanggilnya :
(+) Wahai detik,
tidakkah engkau dengar panggilanku ? Kumohon jawablah.....
(-) Wahai orang yang
lalai akan dirinya, wahai orang yang menyia-nyiakan
waktu-waktunya...........Tahukah kamu, saat ini, demi mengembalikan satu detik
saja, sesungguhnya kamu telah menyia-nyiakan beberapa detik dari umurmu.
Mungkinkah engkau dapat mengembalikan mereka pula ? Namun aku hanya dapat
berpesan kepadamu, "Sesungguhnya segala perbuatan yang baik itu
menghapuskan (dosa) segala perbuatan yang buruk".
Maka, wahai sahabatku
bersegeralah......, beramallah, bersungguh-sungguhlah, bertakwalah kepada Allah
dimana pun engkau berada. Ikutilah perbuatan buruk itu dengan perbuatan baik,
niscaya perbuatan baik itu akan menghapusnya, dan bergaullah dengan sesama
manusia dengan budi pekerti yang luhur.