Tetesan Air Mata &
Kutbah Jumat
Tetesan Air Mata & Kutbah Jumat |
Meneteskan airmata
disaat mendengarkan khutbah jumat, sungguh kenikmatan luar biasa yang Allah
berikan untuk bisa mendengarkan khutbah ini. Hari Jumat merupakan hari yang
dikhususkan Allah bagi umat muslim, yang mana hari tersebut dilimpahkan pahala
yang melimpah bagi sipa saja yang betul-betul mengerjakan solat dua rekaat dan
mendengarkan kutbah jumat dengan keikhlasan yang mendalam, dan ia tinggalkan
kepentingan dunia sesaat.
Innaa A'thoinaaka
al-kautsar , Fasholli li robbbika wa an-har, Innasyaa ni'aka huwa al-abtar ..
(QS Al Kautsar 1-3)
Sesungguhnya Kami telah
menurunkan kepada engkau(Muhammad), nikmat yang sungguh melimpah karena itu,
maka dirikanlah Sholat karena RabbMu dan berkorbanlah, sesungguhnya orang orang
yang membencimu(Muhammad), merekalah yang terputus(dari rahmat Allah)
apa sebenarnya arti
nikmat yang banyak yang dilimpahkan kepada Muhammad shallallaahu wa sallam?
bukankah nikmat itu
adalah rumah yang megah ?
istri yang shalihah ?
harta yang melimpah ?
pakaian yang mewah ?
istana yang mentereng ?
mobil yang mahal ?
apakah muhammad
memiliki itu semua ?
tidak !!, lalu kenapa
Al kautsar itu adalah nikmat yang banyak ?
bukankah rumah Muhammad
hanya sepanjang 12 kaki dan selebar 16 kaki ?
yang sama dengan 3x4 meter
?
bukankah itu cuman
ruangan sempit belaka ?
yang kalau diibaratkan
sekarang hanyalah RSSSS, Rumah Sangat Sangat Sederhana Sekali ?
kalau type 21 , ini
hanya setengahnya, 12 M persegi !!
hingga ketika Muhammad
bersujud maka ia harus menyingkirkan kaki aisyah dahulu ?
bukankah Muhammad yang
agung itu sering berpuasa karena tak ada makanan ?
juga pernah suatu
ketika, Muhammad rasul Allah itu pulang kemalaman, ia membawa roti kering untuk
istrinya, karena sudah malam, ia tak tega untuk mengetuk pintu, sehingga bisa
membangunkan istrinya, maka ia taruh rotinya di atas pintu, dan ia Muhammad
tidur di luar ?, keesokan harinya, Aisyah melihat roti di atas pintu itu,
kebetulan ada pengemis, maka diberikanlah roti yang sedianya untuk dirinya itu
kepada pengemis itu ...
bukankah Muhammad yang
mulia itu sering terlihat terganjal perutnya oleh 3 buah batu karena kosongnya
perut ? bukankah wajah yang suci itu pernah hanya makan daun daunan kering
dalam sebuah peperangan ?
Pengkhotbah yang
Muallaf itu sudah 16 tahun menyimpan pertanyaan yang tak pernah terjawab itu
sudah berbagai macam kamus ia baca, mulai dari yang tipis yang dijual dipinggir
kaki lima, sampai kamus al munjid yang luar biasa itu ... berapa banyak kyai
dan ustadz yang telah ia tanya, namun semua tak bisa menjawab pertanyaannya itu
.. mulai dari kyai kampung sampai Buya Hamka ... semua tak ada yang
menyelesaikan kegelisahan hatinya ...hingga 16 tahun kemudian, Allah
mengundangnya ke Baitullah ... ketika di Raudah, ia ingat akan masalahnya itu,
maka ia berdoa agar Allah memberikan jawabannya tak lama ia tertidur menyandar
di tiang Raudah ...
dalam tidurnya ... tiba
tiba ia dibawa ke masa silam ... dihadapannya bukan lagi terbentang masjid yang
gagah .. tapi sebuah masjid sederhana yang hanya beratapkan daun kurma,
berlantai tanah tiang tiangnya dari kayu .. podiumnya pun hanya dari kayu yang
disilangkan dan diikat dengan tali dedaunan ..
tiba tiba dari arah belakang .. seorang laki
laki berpakaian putih melewati bahunya ... menuju ke masjid .. ketika sampai di
pintu masjid, laki laki itu membalikkan wajahnya, dan tersenyum pada sang
penceramah ...sang penceramah, tidak bisa berkata apa apa, kecuali hanya
"ASSALAAMU'ALAIKA YA NABI" ..., dengan meneteskan air mata
tiba tiba, bahu sang
penceramah ditepuk tepuk, rupanya ia dibangunkan oleh Asykar penjaga Masjid,
bajunya nampak basah kuyup, rupanya dalam tidurnya tadi ia benar benar menangis
dan sungguh Raudah sudah sepi, tidak ada orang sama sekali, asykar datang untuk
mengunci pintu .. dan para asykar yang biasanya berwajah garang itu tamak sabar
membimbing sang penceramah untuk keluar ..
di luar,sang penceramah
hanya bisa menangis .. dan ia bisa
mengartikan arti kenikmatan dalam surat Al Kautsar itu .. nabi memang
mendapatkan banyak kenikmatan .. tapi yang lebih benar adalah, nabi DIBERIKAN
sebuah perasaan bahwa ia TELAH menerima Banyak Kenikmatan ..ketika seseorang
telah merasa mendapatkan nikmat yang banyak, maka banyak sedikitnya materi yang
dimiliki tidak lagi menjadi masalah, ia merasakan kenikmatan pada apa yang dia
miliki ..
maka setelah nabi
mendapatkan kenikmatan ini, ayat keduapun berlaku yaitu agar menegakkan sholat
dan berqurban, dan bahwasanya orang orang yang membenci Risalah yang turun pada
Muhammad, itu sebenarnya merekalah yang terputuskan dari kenikmatan dan rahmat
Allah yang sesungguhnya ...
nabi sebenarnya tak
hanya punya 4 sifat wajib belaka, yaitu amanah, fathonah, tabligh dan shiddiq
.. tapi nabi juga Qonaah .. merasa cukup dengan apa yang ada .. sehingga itulah
kenikmatan yang tiada taranya, kenikmatan yang melimpah ..
nabi memang miskin,
tapi nabi senantiasa berqurban ketika hari raya qurban .. karena nabi merasa
cukup .. nabi tak pernah mengeluhakan
harta, karena nabi merasa telah mendapatkan nikmat ... perasaan inilah
yang musti kita miliki .
jika kita tak pernah
merasa nikmat dengan apa yang kita miliki, maka selamanya kita akan merasa
kurang dan haus akan materi .. sehari
hari kita hanya disibukkan mencari dan mengumpulkan harta dan melalaikan
akhirat kita.. padahal perlombaan mengumpulkan harta itu tidaklah seperti
perlombaan yang lain .. perlombaan yang lain pastilah ada finishnya .. lomba
lari ada finishnya .. baik itu angka, jarak maupun waktu .. tapi tidak dengan
perlombaan mengumpulkan harta, ia seperti air garam, yang semakin diminum akan
semakin membuat haus, nabi bersabda, seandainya manusia itu diberikan emas
sebanyak 2 buah gunung, niscaya ia akan memintanya lagi .. perlombaan dan
bermegah megahan tentang dunia hanya akan berakhir ketika manusia masuk keliang
kubur, yang tak ada lagi kesempatan baginya untuk bertaubat ...
Bermegah-megahan telah
melalaikan kamu , sampai kamu masuk ke dalam kubur. Janganlah begitu, kelak
kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu), dan janganlah begitu, kelak kamu
akan mengetahui. Janganlah begitu, jika kamu mengetahui dengan pengetahuan yang
yakin, niscaya kamu benar-benar akan melihat neraka Jahiim, dan sesungguhnya
kamu benar-benar akan melihatnya dengan mata kepalamu sendiri kemudian kamu
pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan
di dunia itu). (At Takaatsur 1-8)
semoga Allah memberikan
kenikmatan kepada kita kenikmatan untuk merasa bersyukur dengan apa yang telah
kita miliki ...tidak berkeluh kesah akan sempitnya rizki .. sehingga kita bisa
senantiasa bersyukur, bersabar, ikhtiar dan terus berdo'a serta bertawakkal ..
karena barang siapa bertawakkal maka Allah akan mencukupi keperluannya (QS
65:3)
Sesungguhnya manusia
diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. Apabila ia ditimpa kesusahan ia
berkeluh kesah, dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir, kecuali
orang-orang yang mengerjakan shalat, yang mereka itu tetap mengerjakan
shalatnya, dan orang-orang yang dalam hartanya tersedia bagian tertentu, bagi
orang (miskin) yang meminta dan orang yang tidak mempunyai apa-apa (yang tidak
mau meminta), dan orang-orang yang mempercayai hari pembalasan, dan orang-orang
yang takut terhadap azab Tuhannya. Karena sesungguhnya azab Tuhan mereka tidak
dapat orang merasa aman (dari kedatangannya). Dan orang-orang yang memelihara
kemaluannya (QS 70:19-29)
allahu a'lam bisshawab
wassalaamu'alaikum warahmatullaah wabarakaatuh