Kumpulan Humor Abu Nawas
15: Abu Nawas Mati
Kumpulan Humor Abu Nawas 15 Abu Nawas Mati |
Kumpulan Humor Abu Nawas 15 menceritakan kisah cerita atau
story sang si cerdik segudang ide-ide yang di milikinya siapa lagi kalau bukan
si sufy Abu Nawas, ada pun tema kisah cerita ini tentang Abu Nawas Mati, di saat "Suamiku, para
prajurit kerajaan tadi pagi mencarimu." "Ya istriku, ini urusan
gawat. Aku baru saja menjual Sultan Harun Al Rasyid menjadi budak."
"Apa?..."
"Raja kujadikan budak!" "Kenapa kau lakukan itu suamiku." "Supaya dia tahu di negerinya ada praktek jual beli budak. Dan jadi budak itu sengsara." "Sebenarnya maksudmu baik, tapi Baginda pasti marah. Buktinya para prajurit diperintahkan untuk menangkap kamu." "Menurut kamu apa yang akan dilakukan Sultan Harun AL Rasyid kepadaku," "Pasti kau akan dihukum berat."
"Gawat, aku akan mengerahkan
ilmu yang kusimpan." Abu Nawas masuk ke dalam, ia mengambil air wudhu lalu
mendirikan sholat dua rakaat. Lalu berpesan kepada istrinya apa yang harus
dikatakan bila Baginda datang. Tidak berapa lama kemudian tetangga Abu Nawas
geger, karena istri Abu Nawas menjerit-jerit. "Ada apa?" tanya
tetangga Abu Nawas sambil tergopoh-gopoh.
"Huuuuuu...suamiku
mati....!" "Hah?'''' Abu Nawas mati?..." "Iyaaaa..., !" Kini
kabar kematian Abu Nawas tersebar ke seluruh pelosok negeri. Baginda terkejut.
Kemarahan dan kegeraman beliau agak susut mengingat Abu Nawas adalah orang yang
paling pintar, menyenangkan dan menghibur Baginda Raja. Baginda Raja beserta
beberapa pengawal beserta seorang tabib (dokter) istana, segera menuju rumah
Abu Nawas.
Tabib segera memeriksa Abu Nawas. Sesaat kemudian ia nnmberi laporan
kepada Baginda bahwa Abu Nawas memang telah mati beberapa jam yang lalu.
Setelah melihat sendiri tubuh Abu Nawas terbujur kaku tak berdaya, Baginda Raja
marasa terharu dan meneteskan air mata. Beliau bertanya kepada istri Abu Nawas.
"Adakah pesan terakhir Abu Nawas untukku?..."
"Ada Paduka yang
mulia." Kata istri Abu Nawas sambil mengangis. "Katakanlah!"
kata Baginda Raja. "Suami hamba, Abu Nawas memohon sudilah kiranya Baginda
Raja mengampuni semua kesalahannya dunia akhirat di depan rakyat." Kata
istri Abu Nawas terkata-kata. "Baiklah kalau itu permintaan Abu
Nawas." kata Baginda Raja menyanggupi.
Jenazah Abu Nawas diusung di atas
keranda. Kemudian Baginda Raja mengumpulkan rakyatnya di tanah lapang. Beliau
berkata, "Wahai rakyatku, dengarkanlah bahwa hari ini aku. Sultan Harun Al
Rasyid telah memaafkan segala kesalahan Abu Nawas yang telah diperbuat terhadap
diriku dari dunia hingga akhirat. Dan kalianlah sebagai saksinya."
Tiba-tiba
dari dalam keranda yang terbungkus kain hijau terdengar suara keras,
"Syukuuuuuuuur.... !" Seketika pengusung jenazah ketakukan,
apalagi melihat Abu Nawas bangkit berdiri seperti mayat hidup. Seketika rakyat
yang berkurnpul lari tunggang langgang, tertubrukan dan banyak yang jatuh
terkilir. Abu Nawas sendiri segera berjalan ke hadapan Baginda Pakaiannya yang
putih-putih bikin Baginda keder juga.
"Kau.... kau.... sebenamya mayat hidup
atau memang kau hidup lagi?" tanya Baginda dengan gemetar. "Hamba
masih hidup Tuanku. Hamba mengucapkan terima kasih yang tak terhingga atas
pengampunan Tuanku." "Jadi kau masih hidup?" "Ya, Baginda.
Segar bugar, buktinya kini hamba merasa lapar dan ingin segera pulang."
"Kurang ajar! Ilmu apa yang kau pakai Abu Nawas?..." "Ilmu dari
mahaguru sufi guru hamba yang sudah meninggal dunia." "Ajarkan ilmu
itu padaku..." Tidak mungkin Baginda, Hanya guru hamba yang mampu
melakukannya. Hamba tidak bisa mengajarkannya sendiri," Dasar pelit!"
Baginda menggerutu kecewa.